Louncing Penggunaan Smartcard Dan Cashless Transaction Untuk Bus AKDP Antar Kota Dalam Provinsi Di Terminal Anjuk Ladang Nganjuk

Nganjuk Berita PATROLI – Dalam rangka kunjungan kerja (kunker), Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan para sejumlah Pejabat Pemerintah Provinsi Jawa Timur beserta tamu undangan yang hadir di terminal Anjuk Ladang Nganjuk untuk meresmikan acara menunjang optimilisasi penggunaan Smartcard dan Cashless Transaction Bus Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) pada hari Rabu 29/09/21 pada pukul 10:30 wib.

Dalam acara tersebut telah di hadiri oleh sejumlah Pejabat Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan beberapa sejumlah Pejabat Daerah Nganjuk.

Para tamu Pejabat Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Daerah yang telah hadir di antaranya Dirlantas Polda Jatim Kombes Pol Latif Usman, Kapolres Nganjuk AKBP Jimmy Tana, Dandim 0810 Nganjuk Letkol Inf. Georgius Luky Ariesta, PLT Bupati Nganjuk Marhaen Jumadi, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur Nyono ST.MT Dan para tamu undangan lainnya.

Dalam sambutanya PLT Bupati Nganjuk Marhaen Jumadi menuturkan “Dengan di louncingnya Smartcard dan Cashless di terminal tipe B Anjuk Ladang di Nganjuk Jawa Timur ini dapat bermanfaat bagi kita semua, sehingga kita semua tidak sampai kerepotan” terangnya.

Dan dalam sambutanya Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur Nyono ST,MT menuturkan “undang-undang no 2 Tahun 2009 tentang lalu lintas angkutan jalan, undang-undang no 23 Tahun 2013 tentang Peraturan Pemerintah Daerah dan Peraturan Menteri Perhubungan no 40, dengan di louncingnya Smartcard Cashless ini dapat memudahkan kita untuk mengetahui jam berapa kedatangan dan sampainya antar kota dalam provinsi sampai tujuan” terangnya.

Kemudian dalam jumpa pers di hadapan para awak media Rabu 29/09/21 di Terminal Anjuk Ladang Nganjuk Jawa Timur, Gubernur Provinsi Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menjelaskan “misalnya dari mana ke mana, sekarang bisa di pastikan datang jam berapa, berangkat jam berapa, hari ini kepastian-kepastian itu menjadi kebutuhan prioritas kita, lalu kepastian tarifnya, terus kepastian-kepastian datanya, kepastian keamanannya, ini terminal tipe B di Indonesia insya Alloh yang pertama memulainya, dan kita memulai di Nganjuk, jadi kalau kita memulai di Nganjuk, oh ternyata Nganjuk bisa” ujarnya.
(Sugeng).