Bupati Trenggalek Memastikan Penyaluran BLT DD Bisa Tersalurkan Tepat Sasaran

Berita Patroli, Trenggalek – Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin terus memastikan penyaluran Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT DD) bisa tersalur sesuai target dan tepat sasaran. Kamis (14/5/2020), Bupati Nur Arifin meninjau langsung penyaluran BLT DD yang diterimakan kepada masyarakat di 2 Kecamatan, Kampak dan Gandusari.

Saat ini penyaluran BLT Dana Desa di Kabupaten Trenggalek hampir tersalurkan 100% dari 152 desa yang ada. Gerak cepat Pemkab Trenggalek bersama seluruh kepala desa dalam merespon arahan Presiden terkait dampak sosial ekonomi inipun mendapatkan apresiasi dari Gubernur Jatim.

Dimasa pandemi ini ada beberapa bantuan sosial yang dikucurkan Pemerintah kepada masyarakat khususnya untuk meringankan beban bagi masyarakat yang terdampak. Beberapa bantuan tersebut meliputi BLT Dana Desa, KPE dari Pemkab Trenggalek, PKH dan BPNT reguler maupun perluasan.

“Bantuan BST dari Kementerian Sosial sudah mulai disalurkan sesuai Perintah Pak Presiden kita physical distancing serentak di 14 kecamatan, nanti bertahap setiap desa mungkin butuh waktu sekitar 1 minggu lebih,” tutur Bupati Arifin.

Lebih lanjut, Bupati juga meminta para Kepala Desa untuk memilah lagi mana saja yang masuk data perantau, hingga kini sedikitnya terdapat sekitar 6000 an perantau yang sudah masuk dalam data penerima. Bupati menambahkan dari seluruh data perantau tersebut sekitar 5800 data penerima berada di dalam negeri, sedangkan sisanya sekitar 400 atau 500 data penerima berada di luar negeri. Penyerahan bantuan bagi perantau penerima bantuan baik yang berada di dalam maupun luar negeri akan dilakukan dengan mekanisme yang berbeda. Untuk yang berada di dalam negeri bantuan akan dikirim melalui aplikasi pos giro mobile sedangkan yang diluar negeri nanti dikirim lewat western union.

“Sehingga semua warga terdampak baik yang ada di dalam Trenggalek, diluar Trenggalek, maupun diluar negeri sebisa mungkin kita bantu karena semuanya terdampak,” terang Bupati Arifin.

“Khusus yang didalam Trenggalek khusus yang miskin dan yang terdampak karena sektor ekonominya tidak bergerak secara normal. Seperti yang biasanya kerja sekarang tidak kerja, biasanya berdagang sekarang tidak berdagang, itu yang kita prioritaskan,” pungkasnya. @ tim/nois.