Bangunan SD Negeri di Pulau Bawean Direlokasi Karena Longsor

UPT SDN 357 di Pulau Bawean, Gresik

GRESIK, Berita Patroli – Sekolah UPT SDN 357 di Pulau Bawean, Gresik, terpaksa direlokasi. Hal ini dilakukan bangunan sekolah tersebut, roboh akibat diterjang longsor. Bangunan sekolah yang berdiri sejak 1983 itu, kini tidak bisa difungsikan lagi sebagai tempat belajar mengajar.

Sejak roboh selama 5 bulan. Siswa terpaksa sempat menggelar proses belajar mengajar secara daring. Namun, untuk saat ini kegiatan tersebut menempati ruang kosong di bangunan lama yang luput dari terjangan longsor.

Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Gresik, S. Hariyanto menuturkan, kondisi darurat tidak lantas membuat kegiatan belajar mengajar terhenti.

“Siswa tetap belajar di bangunan lama yang aman dari longsor. Pokoknya jangan sampai anak-anak tidak bersekolah,” tuturnya, Senin (17/7/2023).

Kepala Sekolah UPT SD 357 Gresik, M.Muhajir menceritakan saat terjadi longsor dirinya sempat melihat longsoran tanah merobohkan bangunan sekolah.

“Kejadiannya jam 4 pagi saat itu saya sudah ada di halaman sekolah, bangunan sekolah sudah terkena longsor. Sempat saya ditarik warga agar menjauh dari area sekolah,” ujarnya.

UPT SD Negeri 357 didirikan untuk menampung siswa dari dua desa. Yakni, Desa Sungairujing dan Desa Daun. Namun, setelah rusak akibat longsor kegiatan belajar mengajar otomatis sedikit terganggu.

Untuk mengatasi itu, berbagi upaya revitalisasi dilakukan Pemerintah Daerah Gresik. Bangunan sekolah SD 357 Gresik tersebut juga tidak luput dari prioritas revitalisasi. Berbagai kajian dilakukan, untuk memastikan keamanan lokasi pasca terjadinya longsor.

“Proses revitalisasi sudah berjalan, tinggal membangun kembali UPT SD 357 Gresik. Dari hasil kajian, bangunan sekolah ini akan kita pindah karena lokasi yang lama rawan longsor,” kata Bupati Fandi Akhmad Yani.

Mantan Ketua DPRD Gresik itu juga menghibahkan tanah seluas 952 meter sebagai lokasi baru UPT SD 357 Gresik. Tanah hibah yang berjarak tidak jauh dari lokasi UPT SD 357 Gresik yang lama ini, dibeli oleh bupati, dan direncanakan dibangun bulan September 2023.

“Kami berharap dengan rencana ini anak-anak bisa segera bersekolah kembali dengan nyaman dan tanpa was was lagi,” tandasnya.

(Red)