MPLS SMP Kota Mojokerto Digelar Serentak di Alun-Alun Wiraraja Kota Mojokerto

MPLS SMP di Alun-alun Wiraraja Kota Mojokerto

MOJOKERTO, Berita Patroli – Sebanyak 2.778 siswa baru Sekolah Menegah Pertama (SMP) Negeri dan Swasta di Kota Mojokerto mengikuti Pembukaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah dan Doa Bersama Wali Kota Mojokerto. Untuk kali pertama, Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) digelar secara serentak di Alun-alun Wiraraja Kota Mojokerto.

Wali Mojokerto, Ika Puspitasari mengatakan, MPLS dibuka serentak untuk 20 SMP Negeri/swasta yang ada di Kota Mojokerto. “Ada 20 lembaga pendidikan SMP Negeri/swasta di Kota Mojokerto dengan total 2.700 anak. MPLS kita lakukan secara serentak di satu titik yaitu di pusat kota,” ungkapnya, Senin (17/7/2023).

Masih kata orang nomor satu di lingkup Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto, MPLS tingkat SMP digelar secara serentak di Alun-alun Wiraraja Kota Mojokerto dalam rangka mengaungkan doa bersama. Untuk melantunkan doa bersama mengetuk pintu langit agar para siswa dalam berproses mendapatkan ilmu memperoleh kemudahan dan perlindungan dari Allah SWT.

“Dan kita bersama-sama bisa mewujudkan Indonesia Generasi Emas di tahun 2045 khususnya dari generasi Kota Mojokerto. Sejatinya dengan berdoa bersama semakin banyak yang memanjatkan, ini kan semakin mudah mengetuk pintu langit. Daripada berdoa masing-masing maka Istiqosah ribuan anak, kami yakin sebagai umat Islam ini akan mempermudah doa-doa kita diijabah Allah SWT,” harapnya.

Wali Kota perempuan pertama di Kota Mojokerto ini menjelaskan, MPLS digelar selama satu minggu yang terbagi, MPLS di dalam kelas selama tiga hari dan perkemahanan. Dalam MPLS yang digelar tersebut diperkuatkan pendidikan kegotong-royongan anak melalui Pramuka agar para siswa bisa ditempa melalui ekstrakulikuler Pramuka.

“Anak-anak ini kan memasuki lingkungan sekolah baru dimana tempatnya baru, teman-temannya baru, guru-gurunya baru. Harus dikenalkan dulu agar semakin mengenal, familiar dengan lingkungan, teman dan gurunya sehingga dengan perkenalan ini mereka tidak langsung mengikuti pelajaran. Harapannya mereka akan merasa lebih nyaman ketika proses pembelajaran,” katanya.

Para siswa akan termotivasi untuk belajar lebih giat. Apalagi dengan Kurikulum Merdeka, tegas Ning Ita (sapaan akrab, red), para siswa lebih difokuskan untuk digali potensi kreatifitasnya. Dimana setiap anak memiliki keunikan sendiri, berbeda antar satu anak dengan anak lainnya dan kreatifitas para siswa juga akan berbeda-beda.

“Nah ini semangatnya supaya mereka tergali dengan ada motivasi dan mereka bisa mengikuti proses pembelajaran di lingkungan baru dengan nyaman. Pemkot Mojokerto memberikan fasilitas pendidikan untuk siswa baru, mulai dari tingkat TK-SMP Negeri/swata mendapat seragam, tas, sepatu. Bebas biaya pendidikan merupakan jaminan Pemkot Mojokerto agar generasi Kota Mojokerto menjadi generasi hebat cerdas dan mendukung Indonesia generasi emas,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas P&K Kota Mojokerto, Amim Wachid menjelaskan, peserta MPLS yang digelar serentak di Alun-alun Wiraraja Kota Mojokerto ada sebanyak 2.778 siswa SMP Negeri/swasta. Jumlah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2023/2024 sebanyak 3.963 mulai dari tingkat TK, SD dan SMP Negeri, sementara untuk swasta ada 1.812 siswa.

“MPLS SMP digelar selama tiga hari, untuk SD selama dua minggu. Siswa SD selama dua minggu karena para siswa ini kan dari TK biasanya bermain ke situasi belajar itu kan beda, butuh penekanan perhatian. Itu aturan nasional. Materinya ada panduan dari Kementrian dan ada larangannya, seperti perpeloncoan dan bully,” jelasnya.

Namun untuk kreatifitas selama proses MPLS diperbolehkan. Jika kedapatan ada larangan yang dilanggar dalam proses MPLS maka akan ada sanksi yang akan diterima sekolah. Hal tersebut sudah disampaikan kepada lembaga pendidikan di Kota Mojokerto sebelum pelaksaan MPLS digelar.

(Red)