Ambruk Saat di Sawah, Petani di Lamongan Meninggal Saat Dilarikan ke Puskesmas

Petani di Lamongan

LAMONGAN, Berita Patroli – Nasib pilu dialami Agus Sultoni (49), petani asal Desa Karang, Kecamatan Sekaran, Kabupaten Lamongan. Tubuhnya ambruk dengan kondisi lemas tak berdaya saat berada di sawah, hingga meninggal dunia saat dilarikan ke Puskesmas.

Peristiwa tersebut terjadi pada hari Minggu (18/6/2023). Berdasarkan informasi dari pihak kepolisian, korban Agus diduga mengalami sesak nafas sebelum ambruk di sawah Desa Karang, Kecamatan Sekaran.

“Iya, korban tiba-tiba tampak lemas dan tidak dapat berdiri, saat berada di sawah miliknya,” ujar Kapolsek Sekaran Iptu Kharis Ubaidillah, Minggu (18/6/2023).

Sebelumnya, Kharis menceritakan bahwa awalnya korban Agus bersama istrinya Yulia (47), berangkat ke persawahan yang berada di timur Desa Karang pada sekitar pukul 06.30 WIB. Diketahui, keduanya ke sawah lantaran hendak melakukan penyemprotan tanaman padi.

Setibanya di lokasi sawah yang dituju, korban Agus dan istrinya bergegas menyemprot tanaman padi. Mulanya apa yang dilakukannya itu tak ada yang aneh, hanya saja setelah 30 menit berselang, kondisi Agus tiba-tiba lemas.

Melihat hal tersebut, istrinya Yulia yang panik pun segera meminta bantuan kepada warga sekitar. Saat itu, Agus yang lemas itu sudah tak kuasa lagi berdiri dan tampak tak berdaya.

“Warga kemudian datang membantu korban Agus dan membawanya pulang dengan menaiki sepeda motor untuk diantarkan ke Puskesmas Sekaran,” kata Kharis.

Nahasnya, sekitar beberapa saat setibanya korban di Puskesmas, petugas medis menyatakan bahwa Agus Sultoni telah meninggal dunia dalam perjalanan menuju puskesmas. Kejadian itu kemudian dilaporkan ke Pemerintah Desa Karang dan diteruskan ke Polsek Sekaran.

Dijelaskan oleh Kharis, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan atau penganiayaan di tubuh korban. Sedangkan keluarga mengaku, korban pernah memiliki riwayat penyakit jantung dan asma.

“Dari keterangan keluarga bahwa korban Agus memiliki riwayat penyakit jantung, hipertensi, dan sesak nafas. Keluarga korban menerima kejadian ini sebagai musibah dan tidak menuntut apapun,” pungkasnya.

(Red)