Hukum dan Kriminal
Ketua Gerindra Sulawesi Tenggara “Andi Ady Aksar” Ditetapkan Sebagai Tersangka Kasus Tambang Nikel Rp 34 Miliar

Foto Ilustrasi Tambang Nikel di Sulawesi Tenggara.
Kendari – Berita Patroli – Ketua DPD Partai Gerindra Sulawesi Tenggara (Sultra) Andi Ady Aksar ditetapkan sebagai tersangka kasus penggelapan dana tambang nikel Rp 34 miliar. Tersangka belum ditahan.
“Iya tersangka penggelapan dana tambang Rp 34 miliar,” ujar Kapolresta Kendari Kombes M Eka Fathurrahman kepada wartawan, Jumat (19/5/2023).
Kombes Eka mengatakan tersangka diduga menggelapkan dana tambang Rp 34 miliar milik PT Kabaena Kromit Pratama (KKP). Menurutnya, tersangka merupakan pemilik saham minoritas di perusahaan itu, sedangkan saham mayoritas dipegang oleh paman dan tante tersangka.
“(Tersangka) dipolisikan komisaris utamanya, ibu Arnita,” kata Eka.
Dia mengatakan Arnita sebagai komisaris perusahaan membuat laporan polisi tentang penggelapan pada November 2022 lalu.
“Jadi (enggak ada hubungannya jabatan tersangka sebagai) Ketua Gerindra, dia pemegang saham juga di sana, 30 persen,” kata Eka.
“Itu kan perusahaan antar keluarga, saudara tersangka ini keponakan pemilik perusahaan,” katanya.
Polisi yang melakukan penyelidikan dan penyidikan lantas menetapkan Andi Aksar sebagai tersangka pada 8 Mei 2023. Andi Aksar sempat dipanggil untuk diperiksa sebagai tersangka, namun tersangka mangkir dengan alasan mengikuti kegiatan partai di Jakarta. (Red)
