Berita Nasional
Kerja Nyata Berbuah Penghargaan, Polda Jatim Masuk 5 Besar Kompolnas Award 2025

Brigjen Pasma Royce menerima penghargaan Kompolnas Award 2025 mewakili Kapolda Jatim Irjen Imam Sugianto. Penghargaan ini menegaskan komitmen Polda Jatim dalam meningkatkan pelayanan publik dan menjaga keamanan masyarakat.
Berita Patroli – Surabaya
Kinerja Polda Jawa Timur kembali menjadi perhatian, kali ini bukan karena pelanggaran, tetapi karena prestasi. Di tengah derasnya kritik terhadap profesionalitas aparat, Polda Jatim justru menegaskan komitmennya dalam reformasi pelayanan publik dan pemeliharaan keamanan. Hasilnya, lembaga kepolisian terbesar di Indonesia bagian timur ini berhasil menyapu penghargaan bergengsi Kompolnas Award 2025, bersama tiga satuan wilayah terbaiknya.
Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) dalam malam penganugerahan di Jakarta Pusat, Kamis (16/10) malam. Wakapolda Jatim Brigjen Pasma Royce hadir mewakili Kapolda Jatim Irjen Imam Sugianto untuk menerima penghargaan. Dalam ajang itu, Polda Jatim resmi dinobatkan sebagai salah satu dari lima besar Polda terbaik tipe A di Indonesia.
Tak hanya Polda Jatim, tiga satuan wilayah jajaran juga turut mencatat prestasi serupa, yakni Polrestabes Surabaya, Polresta Sidoarjo, dan Polres Malang, yang masing-masing masuk dalam lima besar Polres terbaik tipe A.
Pencapaian ini menegaskan konsistensi kinerja jajaran Polda Jatim dalam mewujudkan Polri yang profesional, modern, dan dipercaya publik.
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Jules Abraham Abast menegaskan, penghargaan itu bukan hasil kebetulan. “Capaian ini bukan hadiah, tetapi buah kerja keras dan komitmen seluruh personel di lapangan. Setiap anggota telah menunjukkan dedikasi nyata dalam memberikan pelayanan dan menjaga keamanan masyarakat,” ujarnya dengan nada tegas.
Menurut Abast, Kompolnas Award 2025 diberikan melalui proses penilaian yang ketat dan berlapis. Tiga tahap dilakukan untuk menentukan pemenang, mulai dari analisis data kuantitatif, observasi langsung di lapangan, hingga masukan dari masyarakat.
“Artinya, penghargaan ini bukan hasil pencitraan. Penilaiannya berbasis fakta dan kinerja riil di lapangan,” tegas perwira polisi dengan tiga melati di pundaknya itu.
Ia menambahkan, penghargaan ini menjadi bukti bahwa kerja keras dan inovasi dalam tubuh Polri masih mendapat pengakuan publik. “Prestasi ini adalah hasil dari kerja sistematis dan kolaboratif. Kami tidak hanya fokus pada penegakan hukum, tetapi juga pada pelayanan publik yang lebih cepat, transparan, dan akuntabel,” kata Abast.
Selain itu, Abast juga menegaskan pentingnya dukungan masyarakat dalam membangun kepercayaan terhadap Polri. Ia menyampaikan apresiasi atas partisipasi warga Jawa Timur yang dinilai turut berperan besar dalam menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban.
“Tanpa dukungan masyarakat, kami bukan siapa-siapa. Keamanan adalah hasil kerja bersama. Kami berterima kasih atas kepercayaan dan partisipasi masyarakat yang terus mendorong kami untuk menjadi lebih baik,” tegasnya.
Polda Jatim selama ini dikenal sebagai salah satu polda dengan tingkat inovasi tertinggi dalam bidang pelayanan masyarakat. Berbagai terobosan berbasis digital telah diterapkan, mulai dari sistem pengaduan cepat berbasis aplikasi, pelayanan SKCK dan SIM online, hingga penerapan konsep smart policing yang memungkinkan masyarakat mengakses layanan kepolisian secara mudah dan efisien.
Di sisi lain, Polda Jatim juga dinilai berhasil menjaga stabilitas keamanan di wilayahnya. Jawa Timur termasuk provinsi dengan tingkat konflik sosial dan kriminalitas yang relatif terkendali dibanding wilayah lain. Upaya pendekatan humanis terhadap masyarakat serta penguatan sinergi dengan pemerintah daerah dan tokoh masyarakat disebut menjadi kunci keberhasilan tersebut.
“Kompolnas memberikan penghargaan ini berdasarkan indikator kinerja yang jelas. Polda Jatim terbukti konsisten menjaga keamanan, cepat merespons laporan masyarakat, dan terus melakukan inovasi pelayanan publik. Itu yang menjadi dasar penilaian utama,” ujar Abast.
Lebih jauh, ia mengingatkan bahwa penghargaan ini bukan akhir dari perjuangan, melainkan awal untuk membangun kepercayaan yang lebih kuat. “Kami sadar masih ada kekurangan. Tapi penghargaan ini menunjukkan bahwa kami berada di jalur yang benar. Polri tidak boleh kehilangan kepercayaan publik,” kata Abast menutup keterangannya.
Dengan penghargaan tersebut, Polda Jatim menegaskan dirinya sebagai barometer kinerja kepolisian di Indonesia. Di tengah tuntutan transparansi dan profesionalisme, Polda Jatim mampu membuktikan bahwa reformasi birokrasi di tubuh Polri bukan sekadar slogan. Kompolnas menilai, dedikasi dan inovasi yang dijalankan jajaran kepolisian di Jawa Timur telah memberikan dampak nyata bagi peningkatan kualitas pelayanan dan rasa aman masyarakat.
Ke depan, tantangan bagi Polda Jatim bukan hanya mempertahankan prestasi, tetapi juga membuktikan konsistensi kinerjanya di tengah dinamika sosial yang terus berubah. Masyarakat menunggu bukti lanjutan bahwa penghargaan ini benar-benar mencerminkan kinerja yang dirasakan langsung di lapangan, bukan hanya di atas panggung seremonial.
(Tomy, Arinta, Agus.N, Adit)















You must be logged in to post a comment Login