Connect with us

Berita Patroli

Berita Nasional

BNN Hentikan Penangkapan Artis Pengguna Narkoba, Fokus pada Bandar dan Rehabilitasi

Kepala BNN, Komisaris Jenderal Marthinus Hukom

Kepala BNN, Komisaris Jenderal Marthinus Hukom

Berita Patroli – Jakarta

Badan Narkotika Nasional (BNN) mengambil langkah strategis dengan mengubah pendekatan dalam penanganan kasus penyalahgunaan narkotika. Kepala BNN Komisaris Jenderal Marthinus Hukom menyatakan, pihaknya tidak lagi akan menangkap artis yang terbukti sebagai pengguna narkoba.

Langkah ini diambil karena BNN menilai penangkapan artis pengguna narkoba justru dapat menjadi bumerang dalam upaya pemberantasan narkoba. “Kalau kita menangkap dia dengan hiruk-pikuk dan disebarkan lewat media dengan berlebihan, kita justru sedang mengkampanyekan narkoba secara gratis,” ujar Marthinus pada Kamis malam, 26 Juni 2025.

Ia menegaskan, pemberitaan berlebihan terkait penangkapan artis dapat menimbulkan kesan seolah penggunaan narkotika adalah hal yang wajar. “Orang akan bilang, pantas dia jadi artis, soalnya pakai narkoba,” kata Marthinus.

Menurutnya, artis merupakan figur publik yang memiliki pengaruh besar dalam membentuk perilaku masyarakat, terutama generasi muda. “Artis adalah patron sosial dan salah satu rujukan berperilaku generasi muda,” ujarnya.

Dengan alasan tersebut, BNN memutuskan untuk tidak lagi menggunakan pendekatan punitif terhadap artis pengguna narkoba. Sebaliknya, BNN akan melihat mereka sebagai korban yang perlu diberikan rehabilitasi, bukan hukuman pidana. “Kalau dia (artis) sebagai pengguna, kita harus melihatnya sebagai patron,” ucap Marthinus.

Namun demikian, Marthinus menegaskan bahwa BNN tetap akan menindak tegas para artis yang terbukti menjadi pengedar atau bandar narkoba. “Kalau dia sebagai pengedar, artinya dia harus diminta pertanggungjawaban hukum,” tegasnya.

Pernyataan senada sebelumnya juga disampaikan Marthinus dalam tayangan siniar bersama Deddy Corbuzier. “Memang, BNN sejak era saya, saya larang untuk menangkap artis,” katanya.

Sementara itu, BNN kini tengah gencar memburu pelaku utama dalam jaringan peredaran narkoba. Salah satu target besar adalah Dewi Astutik alias Paryatin, yang diduga menjadi otak penyelundupan dua ton sabu di wilayah perairan Kepulauan Riau.

Dewi diduga merupakan bagian dari sindikat narkotika internasional yang beroperasi di kawasan Golden Triangle wilayah rawan peredaran narkoba di perbatasan Thailand, Myanmar, dan Laos. Dari hasil penelusuran, Dewi yang merupakan warga negara Indonesia disebut tergabung dalam jaringan narkoba asal Afrika.

Langkah BNN ini mencerminkan pergeseran kebijakan dari pendekatan represif ke pendekatan rehabilitatif dalam upaya memutus mata rantai penyalahgunaan narkotika di Indonesia. (Red)

Continue Reading
You may also like...
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

More in Berita Nasional

To Top