Hukum dan Kriminal
Penyelundupan Sabu ke Rutan Kelas II B Berhasil Digagalkan, Polres Ponorogo Tetapkan Seorang Tersangka

Tersangka diperiksa di Mapolres Ponorogo
PONOROGO – Berita Patroli – Satuan Reserse Narkoba (Satresnarkoba) Polres Ponorogo terus melakukan penyelidikan dan pengembangan atas kasus penggagalan ratusan butir narkoba yang akan diselundupkan ke Rumah Tahanan (Rutan) Kelas IIB Ponorogo.
Sejumlah saksi pun dimintai keterangan untuk memastikan siapa pengedar dari obat terlarang jenis Dextro tersebut. Termasuk yang memesan barang yang berada di dalam rutan berinisial ECP (30) dan bapaknya berinisial MC (54) yang mengirim makanan nasi bungkus berisi ratusan obat terlarang itu.
“MC ini statusnya sebagai saksi. Sebab bapak ECP ini sudah biasa kirim makanan. Nah, nasi bungkus yang berisi barang terlarang itu titipan dari teman anaknya, yang berinisial P. Ya karena orangtua, diambil gitu saja. Setelah di rutan dan diperiksa ternyata kedapatan obat itu di dalam nasi bungkus,” kata Kasat Resnarkoba Polres Ponorogo AKP Choirul Maskanan, Rabu (3/1/2024).
ECP statusnya juga menjadi saksi, sebab barang pesanannya tersebut belum sampai di tangannya. Justru dalam kasus ini, yang dijadikan tersangka yakni teman ECP yang berinisial P. Sebab, karena belum sampai ke ECP, barang tersebut terkait kepemilikannya masih di inisial P.
“Kita amankan inisial P, teman ECP itu. Sebab, untuk undang-undang kesehatan yang diproses itu peredarannya. Jadi inisial P ini yang kita tetapkan sebagai tersangka dalam kasus peredarannya ratusan obat Dextro ini,” katanya.
Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, tersangka P ini disangkakan dengan pasal 435 dan atau 436 junto pasal 138 UU nomor 17 tahun 2023. Dengan ancaman hukuman 8 tahun penjara.
“Untuk tersangka P, ancaman hukumannya 8 tahun penjara,” pungkasnya.
Untuk diketahui sebelumnya, ratusan butir obat terlarang diduga jenis Dextro gagal diselundupkan ke dalam Rumah Tahanan (Rutan) Kelas IIB Ponorogo. Obat terlarang yang terhitung sekitar 500 butir itu, coba diselundupkan oleh salah satu pengunjung. Beruntung, petugas Pengamanan Pintu Utama (P2U) dan petugas penggeledahan layanan kunjungan berhasil menggagalkan upaya tersebut.
“Upaya penyelundupan 500 butir obat terlarang diduga jenis Dextro ini, dilakukan oleh salah satu pengunjung rutan. Namun, upaya itu berhasil digagalkan oleh petugas P2U dan petugas penggeledahan layanan kunjungan,” kata Kepala Rutan kelas IIB Ponorogo, Agus Imam Taufik.
Pengunjung berinisial MC (54) yang akan menemui anaknya yang berinisial ECP (30), yang merupakan narapidana kasus narkoba, menjadi pelaku upaya penyelundupan. Bapak dan anak ini, akhirnya diserahkan kepada petugas Satuan Reserse Narkoba (Satres Narkoba) Polres Ponorogo beserta barang bukti yang telah diamankan.
“MC dan anaknya ECP diserahkan kepada Satresnarkoba Polres Ponorogo untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut,” katanya.
(Red)
