Hukum dan Kriminal
Curi Data Kartu Kredit WN Jepang, Hacker di Kota Mojokerto Cuan Rp 300 Juta

Sidang kasus hacker bermodus phising di Pengadilan Negeri Mojokerto
Mojokerto – Berita Patroli – Ahmad Saleh Manalu alias Kenzo mencuri data kartu kredit ratusan warga Negara Jepang menggunakan modus spam dan phising. Hacker yang tinggal di Suratan 3, Kelurahan/Kecamatan Kranggan, Kota Mojokerto ini meraup Rp 300 juta dari aksinya.
Kenzo diadili di Pengadilan Negeri (PN) Mojokerto. Pemuda asal Sibolga, Sumut itu didakwa dengan pasal 32 ayat (2) junto pasal 48 ayat (2) atau pasal 32 ayat (1) junto pasal 48 ayat (1) atau pasal 30 ayat (2) junto pasal 46 ayat (2) UU RI nomor 19 tahun 2016 tentang ITE.
Dalam sidang hari ini, Jaksa Penuntut Umum (JPU) dari Kejari Kota Mojokerto menuntut Kenzo agar dinyatakan bersalah mencuri informasi elektronik. Sidang di Ruangan Cakra dipimpin Hakim Jenny Tulak.
“Tuntutan kami pidana penjara 3 tahun 6 bulan dan denda Rp 500 juta subsider 3 bulan kurungan,” kata JPU Agung Setyolaksono Atmojo kepada wartawan usai sidang, Senin (21/8/2023).
Penasihat Hukum Kenzo, Ilham Mordani menyatakan keberatan dengan tuntutan JPU. Pihaknya akan mengajukan pledoi atau pembelaan untuk kliennya dalam sidang pekan depan.
“Karena kami pikir (tuntutan JPU) cukup berat, dia didakwa dengan UU ITE untuk angka 3,5 tahun penjara termasuk berat,” terangnya.
Ilham menjelaskan, Kenzo melakukan kejahatan siber dalam kurun waktu tahun 2020 sampai 23 Mei 2023. Ia membobol data kartu kredit ratusan warga negara Jepang menggunakan laptop merek Asus ROG Strix model G512L. Modusnya dengan spam dan phising.
“Targetnya warga Jepang, dia mengambil data kartu kredit para korban, lalu data itu dijual,” jelasnya.
Dalam menjalankan aksinya, lanjut Ilham, Kenzo membuat website tiruan situs jual beli amazon.com. Selanjutnya, terdakwa menyebarkan link situs palsu itu ke email ratusan warga Negara Jepang. Kenzo membubuhi informasi dalam email tersebut bahwa kartu kredit korban bermasalah.
Sehingga para korban diarahkan untuk mengisi data kartu kredit. Dengan begitu, Kenzo mengantongi data kartu kredit ratusan warga negara Jepang dengan mudah. Data tersebut otomatis tersimpan di akun email rezultjapanaz-seninz46@yandex.com.
Dalam satu minggu, rata-rata Kenzo berhasil mencuri data kartu kredit 40-60 warga Jepang. Kenzo menjualnya melalui Facebook. Selama beberapa tahun beraksi, hacker asal Sibolga, Sumut itu meraup keuntungan Rp 300-400 juta.
“Per data kartu kredit dijual Rp 150-200 ribu. Penjualannya kepada grup Facebook yang memang jual beli semacam itu,” ungkapnya.
Menurut Ilham, Kenzo belajar otodidak di internet untuk mencuri data kartu kredit dengan modus spam dan phising. Sebab kliennya hanya lulusan Madrasah Aliyah (MA). Kenzo hijrah ke Kota Mojokerto sejak Januari 2023 karena ingin kuliah.
“Dia sendirian di Mojokerto sejak Januari 2023. Pengakuannya mau kuliah di sini. Kalau keluarganya di Sibolga. Akhirnya ditangkap Tim Siber Polda Jatim,” tandasnya.
(Red)
