Berita Nasional
2 Kali Dilaporkan Kasus Pidana, Hariyono Kades Oro Oro Ombo Kulon Terancam Di Penjara
Berita Patroli Pasuruan – Diduga kuat banyak melakukan pelanggaran dan kasus kasus pungutan liar yang dilakukan oleh Hariyono kepala desa Oro-oro Ombo Kulon, Kecamatan Rembang dilaporkan ke Polres Pasuruan. Setelah sebelumnya pernah dilaporkan perihal dugaan kasus penipuan ke Polda Jatim.Dengan demikian maka Hariyono kembali harus berurusan dengan kasus lainnya, yaitu Hariyono dituding melakukan tindak pidana pungutan liar (pungli) atas jual beli tanah di desanya.
Tudingan itu bahkan sudah dilaporkan ke Mapolres Pasuruan. Pelapornya sama, pengusaha tambang asal Surabaya, Ferdian Adi Mulyo Mahendro. Laporan itu dilayangkan Ferdian ke Unit Tipikor Satreskrim Polres Pasuruan, Jumat (26/6/20).
Ferdian menjelaskan, dugaan pungli itu muncul setelah pihaknya diminta membayar pajak atas jual beli tanah. Besaran pajak atas jual beli tanah itu mencapai 10 persen. Uang itu diklaim oleh Kades untuk membayar keperluan administrasi desa, perangkat desa, dan hal lain yang terkait jual-beli tanah.
Menurut Ferdian, ia memang berencana membeli tanah tambang di wilayah setempat. Tanah yang akan dibelinya itu, memiliki luas sekitar 4 hektare. Rencananya, tanah itu akan digunakan untuk pertambangan galian C. Transaksi pembelian itu dilakukannya di kantor desa, sekitar tahun 2017. Sejumlah uang sebenarnya sudah diserahkannya. Namun, pihak desa kembali menelpon untuk memintanya mentransfer uang lagi. Alasannya untuk keperluan administrasi.
“Saya sudah transfer sejumlah uang ke pihak desa melalui Pak Kades. Kami diminta beberapa kali transfer uang. Alasannya, untuk administrasi pembelian tanah di wilayah setempat,” akunya. Semula, ia tidak mempermasalahkan hal itu. Namun, lambat laun ia mulai curiga. Sebab, permintaan pihak desa semakin banyak saja. “Saya akhirnya mengecek. Ternyata, dana yang selama ini saya keluarkan tidak masuk ke desa. Dan dalam perdes pun, tidak ada aturan pengenaan fee 10 persen untuk jual beli tanah itu,” Jelasnya kepada beberapa awak media.
Hal inilah yang membuatnya curiga adanya dugaan pungli yang dilakukan oleh pemerintah desa setempat. Karena itulah, pihaknya meminta pihak kepolisian untuk mengusutnya.“Sebab, ternyata bukan hanya saya yang menjadi korban. Ada beberapa orang lain yang merasa senasib dengan saya,” tuturnya.
Kanit Tipikor Satreskrim Polres Pasuruan Ipda Wachid S. Arief mengutarakan, laporan dugaan pungli itu sudah diterimanya. Pihaknya pun akan menindaklanjuti laporan tersebut. “Memang ada laporan (tentang dugaan pungli Kades Oro-oro Ombo Kulon, red). Berkasnya sudah kami terima dan akan kami tindak lanjuti,” Jelas Ipda Wachid kepada awak media Pasuruan yang dilansir oleh Berita Patroli.
Untuk yang kesekian kalinya, berusaha menemuhi dan mengkonfirmasi Hariyono dikantor desa Oro Oro Ombo Kulon, namun yang bersangkutan tidak ada ditempat. Selanjutnya berita patroli berusaha kontak dan kirim pesan per WA, namun belum mendapatkan balasan. (muin/hudi/endang/yani/tim)
