Connect with us

Berita Patroli

Berita Patroli

Berita Nasional

Kombes Pol Cristian Tobing, S.I.K., M.Si., “Polisi Harus Kembali ke Jati Dirinya, Pelindung dan Sahabat Rakyat”

Kombes Pol C. Tobing, S.I.K., M.Si., merupakan salah satu andalan alumnus Akpol 2000. Sosok perwira menengah Polri ini layak dijadikan panutan bagi generasi penerus. Ia dikenal jauh dari sifat arogan, sombong, maupun sikap memandang rendah rakyat.Baginya, markas polisi yang dibangun dari uang masyarakat harus menjadi tempat yang terbuka bagi rakyat. Saat memasuki gerbang Polresta, masyarakat akan disambut dengan keramahan anggota polisi yang mencerminkan wajah humanis institusi Polri. Tak ada kesan mengintimidasi atau interogasi di pintu masuk, sebagaimana yang sering membuat masyarakat enggan datang ke kantor polisi.Inilah contoh kepemimpinan yang patut diadopsi oleh jajaran lainnya. Sebab, Polri berasal dari masyarakat, digaji oleh rakyat, dan menggunakan fasilitas negara yang bersumber dari uang rakyat. Setiap anggota Polri adalah Ksatria Bhayangkara yang wajib mengaplikasikan nilai-nilai Tribrata dan Rastra Sewakottama, serta menjalankan amanat Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia.Polri adalah alat negara, bukan alat kekuasaan. Maka sudah sepatutnya setiap anggota Polri mengayomi, melindungi, dan melayani masyarakat dengan hati, sebagaimana yang telah ditunjukkan oleh Kombes Pol C. Tobing, S.I.K., M.Si.

Kombes Pol C. Tobing, S.I.K., M.Si., merupakan salah satu andalan alumnus Akpol 2000. Sosok perwira menengah Polri ini layak dijadikan panutan bagi generasi penerus. Ia dikenal jauh dari sifat arogan, sombong, maupun sikap memandang rendah rakyat.
Baginya, markas polisi yang dibangun dari uang masyarakat harus menjadi tempat yang terbuka bagi rakyat. Saat memasuki gerbang Polresta, masyarakat akan disambut dengan keramahan anggota polisi yang mencerminkan wajah humanis institusi Polri. Tak ada kesan mengintimidasi atau interogasi di pintu masuk, sebagaimana yang sering membuat masyarakat enggan datang ke kantor polisi.
Inilah contoh kepemimpinan yang patut diadopsi oleh jajaran lainnya. Sebab, Polri berasal dari masyarakat, digaji oleh rakyat, dan menggunakan fasilitas negara yang bersumber dari uang rakyat. Setiap anggota Polri adalah Ksatria Bhayangkara yang wajib mengaplikasikan nilai-nilai Tribrata dan Rastra Sewakottama, serta menjalankan amanat Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia.
Polri adalah alat negara, bukan alat kekuasaan. Maka sudah sepatutnya setiap anggota Polri mengayomi, melindungi, dan melayani masyarakat dengan hati, sebagaimana yang telah ditunjukkan oleh Kombes Pol C. Tobing, S.I.K., M.Si.

Berita Patroli – Surabaya

Sosok Kombes Pol Cristian Tobing, S.I.K., M.Si., Kapolresta Sidoarjo, dikenal luas sebagai perwira yang tegas, rendah hati, dan sangat terbuka terhadap kritik publik. Di tangannya, wajah Polresta Sidoarjo perlahan berubah, dari kantor yang dulu berjarak, kini menjadi rumah pelayanan rakyat yang ramah dan terbuka 24 jam.

“Polri ini berasal dari rakyat dan untuk rakyat. Kami bukan institusi yang anti kritik karena salah satu tugas serta fungsi Polri, sebagaimana diatur dalam UU No 02 Tahun 2002 Tentang Kepolisian adalah melindungi, melayani masyarakat. Sebaliknya, kami justru butuh kritik agar bisa memperbaiki diri,” tegas Tobing, alumnus Akademi Kepolisian Batalyon Sanika Satyawada.

Ia menegaskan, tidak ada ruang bagi oknum yang mencederai kepercayaan publik. “Kalau ada anggota yang melenceng dari aturan hukum, akan kami tindak tegas. Perilaku oknum tidak boleh dibiarkan, karena akan merusak marwah organisasi,” ujarnya tegas.

Sikapnya yang lugas dan transparan membuat banyak masyarakat merasa lebih dekat dengan jajaran Polresta Sidoarjo. Kantor yang dulu dianggap “Angker” kini terasa lebih bersahabat, baik untuk masyarakat yang melapor, mengurus administrasi, maupun sekadar menyampaikan aspirasi.

“Silakan datang kapan saja. Kami terbuka. Kalau ada masalah, sampaikan apa adanya. Kami tidak akan menutup mata,” ujarnya dengan nada bersahabat namun tegas.

Mantan Kasatlantas Polres Malang ini dikenal berjiwa melayani dan tidak membatasi diri di balik meja komando. Ia kerap turun langsung meninjau pelayanan publik dan berinteraksi dengan masyarakat.
“Kami sadar, masih banyak kekurangan. Tapi langkah perbaikan terus berjalan. Kami benahi satu per satu, dengan semangat melayani rakyat,” ungkapnya.

Kehadirannya di tengah masyarakat juga menjadi angin segar bagi hubungan Polri dan komunitas lokal. Seperti saat Apel Kebangsaan Kamtibmas yang diikuti ratusan driver ojek online (ojol) di Lapangan Mako Polresta Sidoarjo, Jumat (24/10).
Tobing memimpin langsung apel tersebut, menegaskan pentingnya sinergi antara polisi dan masyarakat.

“Para driver ojol adalah mata dan telinga kami di lapangan. Mereka membantu kami menjaga Sidoarjo tetap aman dan kondusif,” katanya.

Ia juga mengingatkan pentingnya disiplin berlalu lintas dan tanggung jawab moral di jalan raya.
“Keselamatan itu bukan sekadar aturan, tapi cermin kepedulian kita terhadap sesama,” ujarnya.

Bagi Kombes Tobing, tugas polisi tidak sekadar menegakkan hukum, tapi juga memulihkan kepercayaan masyarakat. “Polri harus kembali ke jati dirinya, pelindung, pengayom, dan sahabat rakyat,” tegasnya.

Prinsip kepemimpinan yang ia pegang sederhana: berani, jujur, dan melayani tanpa batas. Ia yakin, hanya dengan kejujuran dan keterbukaan, Polri bisa kembali mendapat tempat di hati rakyat.

(Tomy, Arinta, Agus.N, Solihin)

Continue Reading
You may also like...
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

More in Berita Nasional

To Top