Berita Nasional
Kadiv TIK Polri Tegaskan Transformasi Digital Harus Dimulai dari SDM yang Berintegritas

Kadiv TIK Polri Irjen Pol Slamet Uliandi memimpin apel pagi di lingkungan Divisi Teknologi, Informasi, dan Komunikasi (TIK) Polri. Dalam amanatnya, ia menegaskan bahwa transformasi digital Polri harus berakar pada penguatan SDM yang berkompeten, berintegritas, dan berorientasi pelayanan. “Teknologi secanggih apa pun tidak akan berarti tanpa manusia yang memiliki karakter kuat,” tegasnya.
Berita Patroli – Jakarta
Revolusi digital di tubuh Kepolisian Republik Indonesia tidak cukup hanya dengan sistem canggih dan perangkat modern. Hal itu ditekankan Kepala Divisi Teknologi, Informasi, dan Komunikasi (Kadiv TIK) Polri Irjen Pol Slamet Uliandi saat memimpin apel pagi di lingkungan Div TIK Polri.
Dalam amanatnya, Slamet menegaskan bahwa Polri tengah menjalankan transformasi menyeluruh untuk menjawab tantangan zaman sekaligus memulihkan kepercayaan publik terhadap institusi kepolisian.
“Peta jalan transformasi TIK Polri bukan sekadar dokumen teknis, melainkan peta strategis perubahan menuju Polri yang Presisi dan semakin dipercaya masyarakat,” ujar Slamet, dikutip dari akun resmi Instagram @divtikpolri, Senin (27/10/2025).
Jenderal bintang dua itu menyoroti pentingnya integrasi dan interoperabilitas sistem di seluruh lini. Menurutnya, setiap sistem, data, dan proses dalam lingkungan Polri harus saling terhubung agar pelayanan kepada masyarakat menjadi lebih cepat, transparan, dan akuntabel.
“Setiap unsur di Div TIK harus memahami bahwa teknologi bukan tujuan akhir, tetapi alat untuk memperkuat pelayanan publik,” tegasnya.
Lebih jauh, Slamet mengingatkan bahwa keberhasilan transformasi digital Polri sangat bergantung pada kualitas sumber daya manusia. Teknologi secanggih apa pun, katanya, tidak akan bermakna tanpa personel yang berkompeten dan berintegritas tinggi.
Karena itu, ia mendorong seluruh personel Div TIK Polri untuk terus meningkatkan kompetensi melalui pelatihan rutin, penguasaan kemampuan teknis maupun manajerial, serta menumbuhkan semangat belajar berkelanjutan.
“Pengembangan SDM TIK yang kuat harus dilakukan secara berkesinambungan, mulai dari peningkatan kemampuan teknis, kepemimpinan, hingga pembentukan karakter yang disiplin dan berorientasi pelayanan,” ujarnya.
Slamet menutup amanatnya dengan penegasan bahwa transformasi digital Polri bukan hanya soal perubahan sistem, tetapi juga perubahan cara berpikir dan bekerja.
“Teknologi pada akhirnya kembali kepada SDM kita sendiri. Transformasi bukan hanya soal sistem, tetapi tentang bagaimana kita bekerja dan berpikir dengan cara baru,” pungkasnya.
(Red)















You must be logged in to post a comment Login