Berita Nasional
Atensi Galian C Rutin Ke Desa Manggis,kades Tidak Terima Terus Siapa
Kediri Berita Patroli – Galian C yang di duga Ilegal Milik Ngaini/Bedun, yang kemarin Rabu malam 27/01/21 Sekira pukul 22.00 Wib Sempat di demo warga, aksi damai yang di Koordinasi oleh Suyatno itu hanya bermaksud ingin mengetahui bentuk ijin yang dimiliki dari pertambangan dan ingin bertatap muka dengan pihak penambang,
warga menuntut agar pemilik tambang memperhatian dampak lingkungan,akibat lalu lalang dump truk bermuatan di luar kapasitas.Jum’at 29/01/21.
Meskipun dengan nada tinggi dan wajah kesal Akhirnya pemilik tambang menemui warga dan berkoordinasi dengan warga,
Pemilik tambang mengatakan ke warga, “bahwa selama ini saya sudah memberikan kompensasi ke warga dan selain itu saya juga memberikan kas ke panitia, Rp 16.700.000 -(enam belas juta,tujuh ratus ribu) per pengelola tambang, dan yang ikut Memakai Ijin saya, ada enam (6) penambang di Antaranya,-(Iwan bendol,priyono mengguk,agus gulo,bedun,rahman,erik kba) Rp 16,700.000 x 6 = Rp 100,200,000
“entah uang yang saya berikan itu masuk ke warga atau tidak nya saya kurang tahu,yang jelas sebelum saya nambang di sini saya sudah Ijin dan kulonuwon ke warga,. Saya pun juga sering membantu ke warga, membangun masjid dan kalau ada acara keramaian2 saya juga selalu membantu,-(dan itu juga ngak sedikit)
di tempat terpisah kepala desa Manggis saat di konfirmasi melalui via WhatsApp mengatakan, ” dana sekian itu dulu kesepakatan antara penambang dan warga langsung, saat itu kami fasilitasi di balai desa, dan dana itu tidak melalui desa, di terima langsung oleh perwakilan warga,. yang di tunjuk oleh warga langsung di masing masing dusun,
sebelum ngaini/bedun keluar ijin nya.
dan setelah ‘katanya ijinnya keluar Lanjut kepala desa Manggis, “selama 3 bulan ini warga tidak menerima apa”
dulu waktu ijinnya mau keluar dia–(Ngaini/bedun) ke kantor desa, menemui saya dan perangkat desa semua, dia bilang kalau ijinnya mau keluar, dan juga bilang kalau kompensasi warga mau di alokasikan langsung berupa beras, dan waktu itu sudah saya sampaikan ke ngaini di hadapan para perangkat desa semua, kalau mau merubah kebijakan silahkan ngomong ke warga sendiri nanti saya fasilitasi dan saya pertemukan dengan warga di balai desa,.
Waktu itu dia minta waktu 3 hari, tapi sampai saat ini tidak pernah datang lagi ke kantor desa, bahkan saya menyuruh perangkat desa saya untuk telfon ke dia, tapi Ngaini tidak pernah di angkat, dan tau tau sudah membagi beras di dua dusun, sekitar 15 hari yg lalu, Baru sekitar 15 hari yang lalu, setelah itu tidak ada koordinasi lagi dengan desa/ perwakilan warga.
Mungkin itu yang memicu kemarahan warga.(team)















You must be logged in to post a comment Login