DiJawa Timur ada Rumah sakit yang ditengarai dengan sengaja menvonis pasien meninggal karena terinfeksi virus covid 19

Berita PATROLI Surabaya – Setelah diadakan test Sweb hasilnya negatif, ini bisa dilakukan upaya gugatan dipengadilan,” Urai Didi Sungkono, S.H.M.H dari Lembaga Bantuan Hukum Rastra Justitia 789

Tidak jarang, setelah dimakamkan secara SOP Covid 19 ,
padahal setelah hasil swebnya keluar ternyata negatif, ini harus nya menjadi pembelajaran bagi team Gugus Covid 19 wilayah jawa timur yang di gawangi oleh Dokter Joni , ” lanjut Didi Sungkono

Sampai berita ini diturunkan, dokter joni belum bisa dikonfirmasi, masih Ada Rumah Sakit Sengaja Bikin Pasien Positif Corona Demi Bantuan Rp 90 Juta. Secara terpisah Ketua Badan Anggaran DPR RI Said Abdullah mengadukan dugaan rumah sakit “nakal” yang merawat pasien virus corona covid-19 di sejumlah daerah ke Menteri Kesehatan RI, Terawan Agus Putranto.

Dalam rapat kerja, Rabu (15/7), Said mengadukan kepada Terawan soal RS yang sengaja menyatakan pasien positif virus corona demi mendapat dana anggaran pemerintah.

“Terdapat kenakalan juga di RS, pasien bukan virus corona tapi dinyatakan positif covid-19. Keluarga pasti tidak terima, sudah dua pekan mau masuk pengadilan, akhirnya RS itu menyerah,” kata Said Abdullah seperti dikutip wartawan berita PATROLI
Dalam penyelidikan lebih lanjut, kata Said, RS itu ternyata sengaja menyatakan pasien tersebut positif corona demi mendapatkan dana anggaran penanggulanan Covid-19 dari pemerintah.

“Jadi, kalau pasien itu meninggal dinyatakan karena corona, dapat anggaran besar Rp 45 juta sampai Rp 90 juta. Di Pasuruan, Jambi, Ciamis, viral di mana-mana,” kata dia.

Karenanya, Said meminta Menkes Terawan turun ke daerah-daerah untuk mengetahui secara langsung persoalan-persoalan seputar penanganan virus corona di beragam rumah sakit.
Terkait dana APBN untuk penanggulangan virus corona, Said meminta penyerapannya di Kemenkes bisa lebih meningkat.

“Soal dana anggaran itu persoalannya adalah penyerapan rendah. Dananya Rp 87,55 triliun, tapi sampai 8 Juli, penyerapannya baru 5,12 persen atau Rp 4,48 triliun,” kata dia. ( Khamim/wawan/Arinta/Andrijanto )