Berita Nasional
Tukang tipu hati dan harta, dibekuk unit Reskrim Kota Gede Jogjakarta
Berita Patroli Jogjakarta – Apes itulah kata kata yang tepat bagi kaum hawa yang sudah dikenal oleh laki2 satu ini, betapa tidak, sudah diperas tubuhnya, harta para wanita ini juga ludes diperas laki2 bajingan yang satu ini, berbekal ilmu pelet, dan mulut manis bagaikan gula aren, serta rayuan halus bagaikan tepung terigu, dirinya berhasil memperdaya wanita wanita cantik.
Perjalanan Nur Cahyo alias NC (34) berakhir di bui polisi. Pria pengangguran ini ditangkap jajaran Unit Reskrim Polsek Kotagede, Kota Yogyakarta setelah kedapatan menipu ER (23) seorang asisten rumah tangga (ART) asal Gunungkidul. Di hadapan petugas pelaku mengaku menggunakan jimat untuk memikat hati perempuan dan sudah 7 kali menipu perempuan.
Kapolsek Kotagede Kompol Dwi Tavianto menjelaskan pelaku ini mengenal ER dari media sosial dan berlanjut via WhatsApp. Setelah itu mereka kopi darat dan menjalin hubungan semakin akrab.
Lalu, pada 12 Juni lalu, pelaku ini menyarankan ER untuk check kesehatan karena hendak pulang kampung di Gumungkidul. Namun selain check kesehatan, keduanya sepakat untuk check in di hotel, makan siang, serta ke salon.
“Keduanya saling sepakat bon hotel di jalan MT Haryono sudah sepakat, tidak tahu ngapain. Sampai jam 5 sore. Kata ER rambut kurang enak terus keramas masuk salon di Tegalgendu. Di salon itu ini tas kecil yang dibawa korban kemudian dibawa pelaku, ada uang Rp 3 juta sama ponsel,” kata Dwi di Mapolsek Kotagede, Senin (6/7).
Pelaku ini menggondol tas saat korban lengah. Saat korban mengantre, pelaku menawarkan diri membawakan tas. Saat perawatan di salon itulah korban sadar harta bendanya telah dibawa pelaku. Pelaku menghilangkan jejak dengan mengganti nomor ponsel dan menghapus nomor WA di ponsel korban.
“ Sudah kenal lama. Dia juga melakukan semacam ini sudah 7 kali. Ini kita dalami kasusnya. Modus serupa,” ujarnya.
Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Kotagede, Iptu Mardiyanto menjelaskan kepada petugas pelaku ini mengaku menggunakan jimat rajahan. Pelaku juga mengaku sudah menipu 7 perempuan. Mayoritas korban berasal dari Jawa Tengah.
“ Korban mayoritas pembantu rumah tangga. Tersangka sudah berkeluarga. Pengakuan sudah menipu tujuh kali,” ujar Mardiyanto.
Pelaku ini sebelumnya bekerja sebagai kondektur bus. Setelah tidak bekerja, pelaku memutuskan untuk menipu para perempuan. Selain mahir berbicara, pelaku juga membawa jimat untuk kepercayaan diri. Kepada para korbannya pelaku juga berjanji akan menikahi.
“ Setelah keluar dari pekerjaannya pikiran kotor untuk itu datang. Dia bawa jimat semar mesem atau apa. Langsung diserahkan ke kita. Ada rajahan. Dibungkus pakai kain. Dia dapat ketika nganggur,” ujarnya.
“ Awalnya ada perjanjian perempuan masalah keluarga mau pisah dia sendiri mau proses pisah cara-cara. Pernah janji sama-sama membutuhkan (mau menikah). Itu juga korban lain seperti itu,” ujarnya.
Pelaku sendiri ditangkap seminggu yang lalu di rumah kontrakannya di Sewon, Kabupaten Bantul tanpa perlawanan. Pelaku sendiri menjual ponsel korban untuk berjudi. Kini pelaku harus mempertanggungjawabkan perbuatannya dan terancam pasal 378 KUHP dengan ancaman 4 tahun penjara.( win )
