Uncategorized
Pembiayaan Kontingen Jamnas tingkat SMPN Kota Kediri Diduga terjadi Double Accounting Dana BOS
Kediri, Jatim, Berita Patroli — Wali murid Siswa Kontingen Jambore Nasional Kota Kediri diduga merasa diabaikan dengan tidak adanya penjelasan dari panitia kontingen Jambore Nasional terkait biaya sebesar Rp 6.647.125,00 untuk memberangkatkan putra putrinya mengikuti kegiatan Jambore Nasional yang diketuai Aziz Mashudi yang juga Kepala SMA Pawyatan Daha Kota Kediri pada Bulan Agustus Tahun 2022 yang lalu. Sesuai rincian ada uang saku tetapi tidak dijelaskan kapan diberikan.
Narasumber Wali murid Kontingen Jamnas yang tidak ingin disebut namanya ini memberikan informasi anaknya kemarin mengikuti Jambore Nasional dan dibebani pembayaran sebesar Rp 6.647.125,00.
” Akan tetapi selama kegiatan tidak di beri uang saku seperti yang di janjikan per hari Rp 50.000,- selama 12 hari dengan total Rp. 600.000, terus di kemanakan uangnya, butuh transparansi kemana. Kepala Sekolah di tanya pasti melempar ke panitia Jambore Nasional, tapi kita kan tidak kenal,” paparnya.
Maryono selaku Kepala SMPN 3 Kota Kediri yang juga memberangkatkan beberapa siswa kontingen Jamnas saat di Konfirmasi terkait hal ini pada Selasa 6 September 2022 mengatakan masalah ini bisa langsung bertanya ke Panitia saja.
“Karena kita tidak mengelola anggaran tersebut, melainkan panitia langsung ,” ungkap Maryono.
Sri Rejeki yang juga selaku Kepala SMPN 6 Kota Kediri saat di konfirmasi juga mengatakan hal yang sama.
“Bisa langsung ke Pak Aziz mas untuk lebih jelasnya, maaf belum bisa menemui karana ada kegiatan MGMP, ” tuturnya.
Sementara ditempat berbeda Aziz selaku Wakil Ketua Bidang Binamuda yang juga ketua pimpinan kontingen Cabang dan Marsudi Nugroho selaku Ketua Harian Kwarcab Kota Kediri saat ditemui untuk konfirmasinya di ruang Sekretaris Dinas Pendidikan menjelaskan untuk uang saku sudah di berikan saat di balaikota sebesar Rp. 500.000,- dan diberikan langsung oleh Bapak Walikota yang menerima langsung anaknya, dan itu sudah di utarakan juga kepada orangtua, mungkin orangtuanya tidak mendengar, atau lagi di kamar mandi.
Akan tetapi uangnya dari kita, dan yang 100 ribu saat kegiatan.Terkait pembiayaan Jambore Nasional, ada yang dari sekolah dan ada yang dari orangtua, tergantung niatnya orangtua,” jawab Marsudi Nugroho SPd.

Aziz Mashudi ketua pimpinan kontingen cabang dan Marsudi Nugroho ketua harian kwarcab kota kediri
Dikatakannya misalnya dari orangtuanya ingin memberangkatkan anaknya dan bersedia bayar semua ya dipersilahkan karena 60% biaya itu kembali ke anak-anak, bayar semampunya juga tidak apa-apa, dan kalau tidak bisa ya pihak sekolah yang membiayai, dan kebanyakkan di biayai oleh dana BOS, tergantung kemampuan anggaran Pihak Sekolah dan kesepakatan dengan orangtua.
Akhir Kristiono Kepala Bakorda FKBN (Forum Kader Bela Negara) Kediri Raya yang juga pengamat pendidikan angkat bicara terkait hal ini Rabu 07/09 di Kantornya Banaran mengatakan “menurut saya ini bisa menjadi analog dan opini publik terkait sekolah kaya dan miskin, kalau bisa di cover oleh anggaran Bos kenapa harus di kembalikan kepada Orangtua, dan minta kesepakatan, menurut saya ini patut di periksa” Tegasnya. (Nyoto, Handri)

You must be logged in to post a comment Login