Connect with us

Berita Patroli

Berita Patroli

Berita Nasional

Pertamina Beberkan Alasan PHE Batal IPO

Ilustrasi Gedung Pertamina

Jakarta – Berita Patroli – PT Pertamina (Persero) mengumumkan bahwa anak usahanya, PT Pertamina Hulu Energi (PHE) sebagai subholding upstream Pertamina, batal melakukan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI). VP Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso menjelaskan, IPO PHE tidak dilaksanakan pada saat ini karena masih perlu mencari waktu yang tepat.

“Hal ini tentunya sejalan dengan ketetapan yang disampaikan Kementerian BUMN melalui Wakil Menteri BUMN beberapa waktu lalu,” ujar Fadjar dalam keterangan tertulis, dikutip oleh wartawan Senin (31/7/2023).

Fadjar menjelaskan, ada sejumlah hal yang menjadi alasan IPO PHE batal dilakukan dalam waktu dekat. Hal yang menjadi pertimbangan diantaranya seiring dinamika kondisi pasar modal dunia dan Asia Tenggara sepanjang tahun 2023 akibat tekanan dari pengaruh resesi global.

Lalu dari sisi makro ekonomi global, trend peningkatan suku bunga The Fed menambah beban ekonomi emerging markets untuk mempertahankan laju pertumbuhan ekonomi.

Di sisi lain harga minyak dunia (Brent) mengalami penurunan dibandingkan tahun lalu, di mana dalam beberapa bulan terakhir berada di level USD 70-80 per barrel dan diprediksi tetap bertahan pada level tersebut hingga 2024.

“Hal ini juga menjadi faktor yang kurang mendukung pelaksanaan IPO PHE pada saat ini,” jelasnya.

Sementara itu, di tengah batalnya IPO, Pertamina terus mendorong PHE untuk bisa meningkatkan value perusahaan. Antara lain peningkatan produksi migas, ekspansi global, akuisisi, studi pengembangan bisnis baru CCS/CCUS untuk memaksimalkan nilai asset dan meningkatkan produksinya.

Fadjar menyebut strategi tersebut dijalankan untuk mendukung pencapaian target produksi Nasional minyak bumi sebanyak 1 Juta barel per hari (bph) dan 12 miliar gas standar kaki kubik per hari (bscfd) pada tahun 2030 demi terjaganya ketahanan energi nasional.

Secara fundamental PHE saat ini berada dalam kondisi yang sangat baik dibuktikan dengan kinerja ekselen pada tahun 2022 yang berhasil mencatatkan kinerja positif atas kontribusi pertumbuhan produksi migas sebesar 7 persen berbanding tahun sebelumnya serta laba bersih sebesar USD 4,67 Miliar.

“Hal ini merupakan salah satu bukti keberhasilan transformasi yang dijalankan Pertamina di sektor Hulu Migas,” imbuhnya.

Fadjar menambahkan bahwa PHE juga telah mendapatkan score 85,05 atau kategori sangat baik, dalam assesment GCG tahun buku 2022. Selain itu PHE berhasil mendapatkan rating ESG rating sebesar 31.2 atau peringkat 13 dari 143 perusahaan migas di dunia.

Adapun dampak positif performa PHE kepada pendapatan negara tahun 2022 sebesar USD 8.77 Milyar yang terdiri dari pendapatan pajak dan non pajak.

“Capaian ini tidak terlepas dari upaya PHE mengelola strategi utama dalam mengelola baseline produksi, meningkatkan production growth melalui rencana kerja dan merger & acquisition serta meningkatkan reserve & resource growth dengan selalu mengedepankan aspek Environmental, Social, Governance,” tandasnya. (Red)

Continue Reading
You may also like...
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

More in Berita Nasional

To Top