Berita Nasional
Salah Satu Pelayanan Unggulan Di RSUD dr. Sayidiman Kabupaten Magetan, Okupasi Terapi.
Magetan Berita Patroli – Terapi okupasi adalah sebuah perawatan yang mempunyai tujuan untuk membantu seseorang yang mempunyai keterbatasan fisik, mental, serta kognitif. Terapi ini dilakukan dengan tujuan supaya pengidap bisa menjadi tidak ketergantungan pada orang lain untuk menjalani kehidupan sehari-hari.
Terapi okupasi tersebut dapat membantu seseorang untuk mendapatkan kembali kepercayaan diri, kemampuan, dan kemandirian setelah terjadinya dampak pada kesehatan yang menjadi buruk, cedera, atau jika seseorang mengalami kecacatan, atau setelah mengalami kecelakaan atau suatu penyakit, terapi okupasi dapat membantu pemulihan untuk menjalani kegiatan sehari-hari. Kegiatan sehari-hari tersebut dapat berupa bekerja, bersosialisasi.
Ajeng Nuri Hartati AMF, Selkau Kepala Ruang Fisio Terapi RSUD dr. Sayidiman, ketika ditemui awak media Ia Menyampiakan, “Terapi okupasi dilakukan pada orang-orang yang memiliki kebutuhan khusus agar dapat kembali melakukan aktivitas dengan normal. Meski demikian pasien tetap dianjurkan untuk mendapatkan saran dari dokter dan anggota keluarga sebelum memutuskan untuk melakukan terapi okupasi. Sebab, dokter akan melakukan identifikasi terlebih dahulu untuk mengetahui sejauh mana pasien mengalami kesulitan dalam melakukan kegiatan sehari-hari,” kata Ajeng pada Kamis, (30/3/2023).
Lanjut Ajeng, Beberapa kondisi yang membutuhkan terapi okupasi yaitu
Orang-orang yang sedang dalam masa pemulihan dan kembali bekerja setelah mengalami cedera yang berhubungan dengan pekerjaan mereka.
Orang-orang yang terlahir dengan gangguan mental dan fisik.
Selain itu, terapi juga dilakukan pada seseorang yang tiba-tiba mengalami kondisi kesehatan serius, seperti stroke, serangan jantung, cedera otak, dan amputasi.
Penderita penyakit kronis, seperti arthritis, multiple sclerosis, ataupun penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).
Pasien kesehatan mental atau masalah perilaku, seperti penyakit Alzheimer, stres pascatrauma, gangguan makan, dan penyalahgunaan obat-obatan.
Orang-orang yang memiliki ketidakmampuan belajar atau mengalami perkembangan yang tidak normal.
Dalam kesempatan yang sama, Anna Marina Aulia, AMd. OT, di RSUD dr. Sayidiman Magetan, saat ditemui wartawan dia menerangkan, Okupasi Terapi meliputi Sensori Integrasi merupakan tindakan/treatment yang akan membantu memperbaiki fungsi sensori seperti perabaan (tactile), keseimbangan (vestibular), persendian (proprioceptif), pengecapan (olfactory), penciuman (gustatori), penglihatan (visual), dan pendengaran (auditory) agar mampu beradaptasi dengan lingkungan dan memperbaiki atensi dan konsentrasi pada anak.
Terapi Perilaku (Behavior Therapy) merupakan tindakan/treatment yang diberikan untuk memperbaiki perilaku atau kontrol diri agar anak dapat berperilaku sesuai dengan yang diharapkan.
Sensory Retraining merupakan tindakan/treatment guna melatih kemampuan sensori yang hilang atau berkurang dikarenakan injury penyakit seperti kehilangan fungsi raba, dan juga keterlambatan bicara, hiper aktive anak dan lainnya,” terang Anna.
Masih kata Anna, “Terapi Okupasi di RSUD dr. Sayidiman ini untuk anak-anak dalam satu minggu satu kali Terapi Okupasi, dalam sekali Terapi waktunya 30 menit setiap pasien secara bergiliran harinya, karena ada sekitar 18-20 pasien anak saat ini yang sedang menjalani Okupasi Terapi di RSUD dr. Sayidiman saat ini.
Dan alhamdulillah sudah banyak yang berhasil normal atau pulih kembali setelah menjalani Okupasi Terapi ini,” jelasnya.
Terapi okupasi dilakukan untuk seseorang yang mengalami kesulitan dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
Pelaksanaan terapi okupasi tentunya disesuaikan dengan kebutuhan pasien yang hendak menjalani terapi tersebut. Sebab, terapi ini bertujuan untuk membantu pasien agar dapat kembali melakukan aktivitas sehari-hari dengan lancar dan mandiri.
Okupasi Terapi dilakukan untuk meningkatkan kemandirian pasien dalam mengerjakan AKS (Aktivitas Kehidupan Sehari-hari).
Meningkatkan kemandirian pasien dalam produktivitas/bekerja.
Meningkatkan kemandirian pasien dalam leisure/pemanfaatan waktu luang.
Terapi okupasi sebenarnya merupakan prosedur yang aman dilakukan dan minim efek samping.* Adv/publikasi promkes/rsud-dr.sayidiman-mgt. @pria/jgt-88.

You must be logged in to post a comment Login