Hukum dan Kriminal
Tega Gadaikan Anaknya, Seorang Ibu Warga Pandaan Diringkus Polisi
Pasuruan, Berita Patroli
Ungkapan yang mengatakan “Sebuas-buasnya induk macan, tidak akan pernah meninggalkan anaknya” justru tak berlaku bagi Eka Septian binti Supriadi (30), warga Dusun Jogonalan, Kelurahan Jogosari, Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan.Perempuan yang bekerja di salon kecantikan itu tega menggadaikan anaknya yang masih berusia 2 bulan.
Ironisnya, agar tak ketahuan jikalau menggadaikan, pelaku malah membuat laporan kepolisian palsu. Yakni melaporkan bahwa anaknya telah diculik oleh seseorang. Karena ulahnya sendiri, Eka kini harus mendekam di balik jeruji besi. Kapolres Pasuruan, AKBP Rofiq Ripto Himawan menyayangkan aksi pelaku yang sengaja membuat laporan palsu. Apalagi laporan ini terkait penculikan atas putrinya, Karina Maulidya Nofatra. “Sebuas –buasnya induk macan kemana dia pergi selalu menjaga anaknya. Tapi kenapa seorang ibu justru tega menjual anaknya sendiri. Sangat saya sayangkan,” katanya.
Diceritakan Rofiq, pelaku tega menggadaikan anaknya kepada Mishadi (40), seorang rentenir yang merupakan warga Dusun Krajan, Desa Pacarkeling, Kecamatan Kejayan, Kabupaten Pasuruan. “Jadi anaknya ini sebagai jaminan hutang. Awalnya mau pinjam Rp 2,5 juta. Tapi karena Mishadi hanya punya Rp 1 juta, ya akhirnya terjadilah transaksi itu,” ungkapnya. Dari tangan pelaku, polisi berhasil menyita barang bukti satu unit Handphone Oppo Tipe A3S, satu Handphone Resmi Xiomi 6A, uang sebesar Rp. 500.000,- satu Yunit, sepeda Motor PCX warna merah.
Polisi-pun menjerat pelaku dengan pasal 2 Ayat 1 UU Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang, dengan ancaman 5 – 15 Tahun dan Pasal 83 Jon Pasal 76 UU RI Nomor 35 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas UU No 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak dengan Ancaman Hukuman 3 – 15 Tahun. Cetus Kapolres Pasuruan. Sementara itu, di hadapan awak media, pelaku mengaku terpaksa melakukan hal tersebut dikarenakan tuntutan biaya hidup.Ia menegaskan tak miliki maksud atau tak ada niat menjaminkan anaknya untuk mendapatkan uang. “Hanya sehari saja, setelah itu besoknya saya ambil. Saya juga gak tega,” ungkapnya. Sebelumnya, ia sempat melaporkan anaknya hilang, diduga diculik oleh sekelompok orang saat berada di depan pasar Bangil. Nyatanya, laporan kepada polisi itu palsu, karena kasus penculikan ditegaskannya tak pernah terjadi. (muin/hudi/yani/endang/tim)
