Connect with us

Berita Patroli

Berita Patroli

Uncategorized

Momen Bulan Suci Diduga Menjadi Ajang Mencari Keuntungan Bagi Dinas Pendidikan Cetak Buku Ramadhan, Anggarannya Dari Mana???

Lembar buku ramadhan yg di bagikan ke sekolah hanya sekedar foto copy saja.

Kediri – Berita Patroli

Patut menjadi pertanyaan, di bulan suci Ramadhan ini siswa siswi mendapatkan buku Ramadhan secara gratis, akan tetapi yang mereka dapat hanya berupa Foto copyan, terus anggaran dari mana untuk mencetak buku tersebut, dan berapa nominal yang di keluarkan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Kediri harus jelas dan transparan untuk mencetak buku Ramadhan tersebut dari penerbit CV Gama Nusa, apakah di ambilkan dari Dana BOS, atau dari anggaran yang lain ataukah dari pungutan kepada Orangtua, hal ini yang menjadi sorotan LSM RATU Kediri.

Secara teknis, soal pungutan sekolah juga diatur dalam pasal 10 Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan (Permendikbud) Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2016 Tentang Komite Sekolah.

Perlu masyarakat ketahui bahwa, mengutip dari Permendikbud No. 44 Tahun 2012 bilamana pihak sekolah meminta sejumlah biaya itu sudah termasuk Pungli. Apabila mengatas namakan Komite di jelaskan juga dalam Permendikbud Nomor 75 tahun 2016, bahwa Komite Sekolah baik perseorangan maupun kolektif, juga dilarang melakukan pungutan dari peserta didik atau orang tua / walinya. Komite sekolah hanya boleh melakukan penggalangan dana dari bantuan atau sumbangan dan jumlahnya pun tidak boleh di tentukan, harus sukarela tidak ada paksaan.

Saiful Ishak selaku ketua dari LSM RATU (Rakyat Muda Bersatu) Kediri Rabu 14/03 sangat geram akan kebijakan dan praktek yang dianggap tidak jelas ini, selalu ada setiap tahunnya dan harus ada perubahan terhadap sistem pendidikan di lingkup Kabupaten Kediri.

“Saya akan Demo Besar-besaran besok di depan Dinas Pendidikan Kabupaten Kediri, dan Kejaksaan Kabupaten Kediri, praktek pembuatan buku Ramadhan yang tidak jelas di moment bulan Ramadhan yang berlangsung setiap tahunnya ini harus di rubah, copot dan tangkap oknum yang menjadikan ini ajang bisnis, yang di berikan ke siswa siswi juga hanya foto copyan, paling itu cetak yang asli satu terus di gandakan, terus anggaran dari mana itu, di buat anggaran berapa itu patut di periksa dan harus transparan.” Papar Saiful selaku Ketua LSM Ratu.

Lanjutnya “Banyaknya penggunaan anggaran yang tidak jelas menjadi ajang menguntungkan untuk meraup pundi-pundi rupiah pembuatan buku ini dan patut di usut tuntas, bukan selesai saat di klarifikasi saja oleh Dinas Pendidikan dan Pihak Sekolah yang bersangkutan, tetapi harus di Copot oknum kepala Sekolah yang berani bermain dengan anggaran pendidikan dan harus di tegakan untuk membuat efek jera bagi Kepala Sekolah yang lain” Tegas Saiful Ishak.

Sementara saat di konfirmasi dari pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Kediri melalui Kepala Bidang Sekolah Dasar belum memberikan klarifikasi tentang informasi ini. (Nyoto)

Continue Reading
You may also like...
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

More in Uncategorized

To Top