JATIM
Kejari Pasuruan Tahan Oknum LSM Kasus Redistribusi Tanah

Kejari Pasuruan
PASURUAN, Berita Patroli – Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Pasuruan menahan oknum LSM terkait kasus redistribusi tanah di Desa Tambaksari, Kecamatan Purwodadi. Tersangka ini merupakan salah satu otak dalam kasus redistribusi tanah.
Setelah menjalani pemeriksaan berjam-jam, Kejari Pasuruan menetapkan Suwaji (54), warga Malang, sebagai tersangka. Yang bersangkutan juga langsung ditahan.
Kasi Intel Kejari Pasuruan, Agung Tri Aditya menerangkan, pelaku merupakan salah satu oknum dari anggota Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).
“Tersangka merupakan oknum dari LSM Gerakan Masyarakat Perhutanan Sosial (Gema PS) yang berpusat di Pemalang, Jawa Tengah. Perannya di Gema PS ini sendiri sebagai koordinator di wilayah Jawa Timur,” kata Agung, Senin (12/6/2023).
Agung juga menjelaskan, sebelumnya tersangka mengiming-imingi warga Tambaksari agar tanah yang dipunyai mendapat sertifikat dengan cara melobi Kementerian ATR/BPN pusat. Setelah itu pelaku mematok tarif sebesar Rp2,5 juta pada setiap sertifikat.
Saat diamankan, tersangka telah mengantongi uang sebesar Rp420 juta dari setiap warga yang ingin mempunyai sertifikat tanah. Sehingga jika ditotal semua tersangka nantinya akan mengantongi uang sebesar Rp800 juta
“Sehingga kalau dikaji lebih dalam, otak dari pelaku redistribusi tanah ini salah satunya yang kami tahan. Karena pelaku ini yang menyusun, mengusulkan pembayaran permeter Rp2.400 ini ya tersangka,” lanjut Agung.
Sampai saat ini pihak Kejari Pasuruan masih terus mendalami kasus ini. Kemungkinan besar Kejari kembali mengamankan mafia tanah Desa Tambaksari Pasuruan.
Diketahui sebelumnya, Kejari Pasuruan telah mengamankan dua orang pelaku. Keduanya yakni Kepala Desa Tambaksari Jatmiko dan Ketua Penyelenggara Cariadi.
Keduanya ini diamankan setelah ketahuan melakukan pungutan liar pada warga untuk membayar sertifikat. Jika ingin memiliki sertifikat tanah, warga harus membayar Rp2.400 setiap meternya
(Red)
