Di Nilai Tidak Netral, Pemdes Kiping Gondang Tulungagung Diskriminatif Terhadap Salah Satu Calon Peserta Pilkada.

TULUNGAGUNG – Berita Patroli  Netralitas pemdes di Tulungagung perlu di pertanyakan. Hal ini terjadi di Pemdes Kiping Gondang.

Berdasarkan surat pemberitahuan yang dilakukan oleh Tim pemenangan Mardinoto yang bernomer 037/EX/MD/XI/2024. Tim kampanye bermaksud mengadakan acara gelar campursari di wilayah desa kiping kecamatan Gondang kabupaten Tulungagung.

Menurut salah satu tim kampanye sekaligus sekretaris mohamad sodik kepada media menjelaskan bahwa merasa kecewa terhadap perlakuan kepada paslonnya, karena surat pengajuan yang telah mengantongi ijin dari pihak keamanan dan KPU, ditolak melalui surat yang bertanggal 15 November 2024 Nomer 273/86/092007/2024. Tentang Keberatan kegiatan kampanye Atas nama pemdes Kiping kecamatan Gondang, dan ditanda tangani oleh kepala desa.

Dalam keterangannya menyebutkan berbagai hal mengapa kegiatan itu di tolak oleh pemdes di antaranya suhu politik di Tulungagung semakin panas ketika muncul ketidak netralan kepala desa dalam proses lima tahunan tersebut.

Suhari salah satu Tim relawan Mardinoto, menilai hal ini adalah tindakan diskriminatif, hal apabila tidak di laksanakan peninjauan akan semakin membuat konstelasi pilkada semakin panas, serta pasangan Mardinoto akan di rugikan.
Baca Juga:
Kepergok Media, Pertemuan Pendamping PKH di Tulungagung Diduga Konsolidasi Dengan Paslon.

“Saya relawan Mardinoto menganggap hal ini adalah bentuk kekurang adilan dan perlu ada peninjauan kembali, sebab kita ingin semua tim pemenangan menjaga kondusifitas” Jelasnya.

Setelah diketahui adanya penolakan oleh pemdes Kiping , Heru santosa selalu anggota tim pemenangan akhirnya turun tangan, mengadukan hal tersebut ke KPU, Setelah mengkonfirmasi pihak penyelenggara, akhirnya diperoleh keterangan, agar pelaksanaan tetap dilakukan kegiatan, dan berada di salah satu tempat pendukung loyalis di desa Kiping, demi sebuah kelancaran pilkada,

” Kita telah melakukan komunikasi dan koordinasi dengan KPU, demi kelancaran serta kondusifitas, akhirnya kegiatan tetap dilakukan, hanya tempatnya yang pindah.” jelasnya(roy).