Berita Nasional
Warga Terdampak Proyek Bendungan Bagong Trenggalek Gelar Unjuk Rasa Ke BPN
Berita Patroli Trenggalek – Puluhan warga Desa Sumurup, Kecamatan Bendungan, Trenggalek yang terdampak pembangunan Bendungan Bagong menggelar aksi unjuk rasa di kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN).
Kedatangan mereka menuntut ganti rugi yang layak atas lahan yang mereka tinggali.Menurut warga Desa Sumurup dan Desa Sengon menuturkan bahwa harga yang di umumkan oleh BPN terlalu rendah jika dibanding dengan proyek pembangunan yang lain.
Menurut Imam salah satu warga terdampak menerangkan harga appraisal yang telah diumumkan pertama kali ada 57 bidang tanah. Namun harga yang diberikan kepada warga untuk ganti rugi sangat tidak layak.
“Harganya untuk ganti rugi hanya Rp 175 ribu per meter, terhitung atas tanah sawah,” ungkap Imam, Selasa (08/09/20).Menurut Imam, harga ganti rugi di proses pembangunan lain dihargai sekitar Rp 400 ribu per meter.
Hampir tiga kali lipat jika dibandingkan dengan harga yang masyarakat terima kali ini.”Jika harga memang tidak sesuai dan tidak disepakati, tidak ada bendungan ya tidak apa-apa,” ujarnya.
Lanjut Imam. Dalam aksi tersebut sejumlah warga diterima petugas BPN untuk melakukan audiensi di dalam kantor. Namun setelah sekian lama berdialog tetap tidak membuahkan hasil, warga bersikukuh agar harga yang ditawarkan disesuaikan dengan harga jual beli di masyarakat.
“Tadi BPN menyampaikan agar mengajukan gugatan ke pengadilan jika tidak terima. Oleh karena itu kami akan segera mengajukan gugatan ke Pengadilan Negeri Trenggalek.
Sebetulnya sebagai masyarakat kami lebih memilih bermusyawarah,” Ujar Sunawan. salah seorang warga yang ikut audiensi, Sementara itu Kepala ATR/BPN Trenggalek Kuswara mempersilakan warga yang tidak terima dengan penilaian tim appraisal untuk mengajukan gugatan ke pengadilan.
Menurutnya seluruh proses penaksiran harga tanah dan bangunan di Sumurup telah sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Pihaknya mengaku, meskipun ada penolakan, tidak akan mempengaruhi pelaksanaan pembangunan.”Kami harap tidak menganggu tahap ke depannya,” ujarnya. (TRING)

You must be logged in to post a comment Login