Connect with us

Berita Patroli

Berita Patroli

Berita Nasional

“Tangis Ortu Pecah, Anggap Kematian Anaknya Janggal”.. Seorang Paskibraka Meninggal Usai Latihan

Keluarga Delfi merasa kematian putrinya janggal

DIY – Berita Patroli – Meninggalnya Tang Aulia Delfi Safitri (16), Paskibraka Gunung Kidul, DI Yogyakarta masih menyisakan tanda tanya di hati orangtuanya. Diberitakan sebelumnya, Tang Aulia Delfi Safitri meninggal dunia setelah selesai latihan pada Rabu (9/8/2023).

Delfi yang berasal dari Klaten, Jawa Tengah itu dilarikan ke Puskesmas Bayat sekira pukul 19.00 WIB dalam kondisi kesadarannya telah menurun.

Sayangnya, nyawa Delfi tidak tertolong. Delfi dinyatakan meninggal dunia saat sedang mendapatkan penanganan puskesmas. Namun, oleh dokter jaga Delfi dinyatakan meninggal dunia saat di perjalanan menuju puskesmas.

Hal ini membuat keluarga kaget, bahkan tak terima dengan pernyataan tersebut. Pasalnya, denyut nadi Delfi disebut masih ada saat dilarikan ke puskesmas. Namun, dokter justru mengatakan Delfi meninggal dunia saat di perjalanan.

“(Dokter) mengatakan Adik ini ternyata sudah meninggal di jalan, saya janggalnya di situ itu, seandainya sudah meninggal di jalan seharusnya dari pertama itu sudah ngerti dong.”

“Sebelumnya dicek itu masih ada (denyut nadinya) dan saya tahu, memang sudah ada penurunan (kesadaran) lalu semakin ngedrop, nah semakin panik perawat itu tadi itu,” kata Paman korban, Sugiyanto, dikutip dari YouTube oleh wartawan, Selasa (15/8/2023).

Tak hanya keluarga, warga pun juga tak terima dengan pelayanan puskesmas yang dianggap kurang tanggap. Akhirnya, belasan warga mendatangi puskesmas untuk menyampaikan protes.

Terlebih untuk layanan ambulans yang menurut warga sangat sulit untuk digunakan. Kepala Puskesmas Bayat, Wahyu Ciptadi, menjelaskan saat pasien Delfi datang, sopir ambulans sedang sakit dan dokter jaga sedang berada di luar.

Wahyu Ciptadi juga menegaskan kondisi Delfi saat datang ke puskesmas memang sudah drop. Badan dan kuku Delfi sudah membiru, juga mulutnya sudah mengeluarkan busa.

“(Pasien datang) langsung ditangani dan dipasangi oksigen dan lain-lain, dari rumah riwayatnya sudah (ada) dia datang sudah biru kok (badannya) dan berbusa,” ungkap Wahyu.

Kapolsek Gedangsari AKP Suryanto mengatakan sebelum meninggal, pada pagi harinya Delfi masih mengikuti latihan seperti biasanya.

“Iya pagi (Rabu 9 Agustus 2023) ikut latihan dan sore hari di rumahnya sakit mendadak dan meninggal dunia,” kata Suryanto pada Kamis (10/8/2023).

Diketahui, Delfi adalah anggota Paskibraka di Gunungkidul, Yogyakarta. Pelajar SMK Negeri 2 Gedangsari, Gunungkidul ini diduga meninggal karena sakit seusai latihan Paskibraka.

Padahal, ia sudah dua tahun menjadi anggota Paskibraka. Tahun ini, siswa kelas XI SMA ini rencananya akan menjadi Paskibraka upacara peringatan HUT ke-78 Kemerdekaan RI di Kapanewon Gedangsari, Gunung kidul. Namun, ia dinyatakan meninggal dunia seusai menjalani latihan.

Jenazahnya dimakamkan di Padukuhan Bogem, Kalurahan Bogem, Kecamatan Bayat, Klaten, Jawa Tengah pada Kamis (9/8/2023). Selama ini, Delfi dikenal sebagai anggota Paskibraka yang cukup aktif. Tercatat, ia sudah menjadi anggota Paskibraka Kapanewon Gedangsari selama dua tahun terakhir.

Saat bertugas menjadi anggota Paskibraka 2022 lalu, Delfi sukses menjalankan tugasnya. Ia pun kembali terpilih menjadi anggota Paskibraka untuk 2023 ini. Latihan biasanya dilakukan setiap pagi di Lapangan Hargomulyo dan biasanya berakhir pada pukul 11.00 WIB. Delfi pun bisa mengikuti latihan dengan baik dan tidak menyampaikan keluhan apapun.

(Red)

Continue Reading
You may also like...
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

More in Berita Nasional

To Top