Marak Penyalahgunaan BBM Subsidi di lokasi galian legal dan ilegal Blitar.

Aktivitas tambang galian C ilegal dan Legal yang berada di desa Kedawung dan Sumberasri kecamatan Nglegok Blitar

Blitar Berita Patroli – Aktifitas galian C ilegal dan Legal yang berada di desa Kedawung dan Sumberasri kecamatan Nglegok Blitar terbilang besar dan disinyalir banyak penyimpangan BBM jenis Solar subsidi. Hal ini jelas merugikan negara atas penyalahgunaan BBM subsidi.

Dari pantauan di lokasi setidaknya ad lebih dari 10 titik galian legal yang di kelola beberapa PT. Namun dari ijin tersebut ada sebagian PT sudah habis masa berlaku dan sudah habis titik kordinat lokasinya. Selain legal ada pula beberapa titik galian ilegal yang kelola warga sekitar (timur pleret) gunakan alat berat jenis beghao.

Penggunaan bahan bakar untuk alat berat biasanya mereka gunakan solar industri, dengan harga 14 rb. Sedangkan sisanya ada dugaan kuat gunakan solar subsidi yang di beli dari tengkulak sekitar lokasi dengan harga kisaran 7 ribu rupiah.

Para tengkulak Solar subsidi ini biasanya membeli solar dari spbu sekitar Nglegok, Bangsri, selatan Pasar Patok, Garum dengan gunakan jurigen besi, dengan harga 6.8 rupiah/ liter. Solar yang di dapat kemudian dijual ke alat berat dengan harga 7,5 rupiah / liternya.

Dipastikan ada ratusan liter solar subsidi untuk aktifitas galian di wilayah Nglegok dan Ponggok yang diselewengkan. Dampaknya puluhan juta rupiah kerugian negara akibat penyalahgunaan BBM Subsidi ini. Saya biasanya pake solar industri harga 14 ribu, namun saya oplos dengan solar kuning mas, biar ndak terlalu banyak makan biaya,” terang XX salah satu operator dan pemilik alat berat.

Dampak di pendirian PT sangat dirasakan oleh para bos pasir. Mereka bisa berlindung di balik PT nya atas dugaan penggunaan solar subsidi. Dalam UU nomer 22 tahun 2001 tentang gas dan minyak bumi, barang siapa menyalahgunakan BBM subsidi maka bisa di ancam dengan kurungan 5 tahun serta densa 5 milyart.

Selain merugikan negara dan kemungkinan besar uang pungli portal lari ke sejumlah oknum. Dampak lainnya jelas di rasakan warga adalah rusaknya jalan utama desa sekitar lokasi galian. Truk muat matrial pasir yang melintas jalan melebihi tonase akibatnya banyak jalan rusak dan berlobang.

Hingga berita ini di turunkan kanit dan kasat reskrim kota Blitar di konfirmasi terkait hal tersebut, belum ada respon.(team.ris.had)