Uncategorized
lemahnya sistem BRI Mojokerto rugikan nasabah
Mojokerto, Berita patroli– BRI Cabang Mojokerto tengah melakukan investigasi terhadap peristiwa terkurasnya saldo rekening nasabah secara misterius. Penelusuran tersebut sebagai tindaklanjut saldo sebesar Rp 10,5 juta milik Bramantoro, 29, yang lenyap setelah membuka link dan menerima telepon dari orang tak dikenal. Untuk menghindari kejadian serupa, bank pelat merah itu juga mengimbau nasabah lebih berhati-hati saat bertransaksi.
Pemimpin Cabang BRI Mojokerto Mahmuddin mengaku berempati terhadap kejadian hilangnya saldo puluhan juta yang menimpa nasabahnya. Sebagai bentuk tindaklanjut, pihaknya tengah melakukan investigasi.
Mahmuddin menyebut, berdasarkan penelusuran sementara, Bramantoro menjadi korban social engineering. Yakni kejahatan yang dimungkinkan terjadi karena nasabah memberi data transaksi perbankan berupa password serta pin yang bersifat pribadi dan rahasia. ”Sehingga transaksi (aksi kejahatan, Red) berjalan sukses,” ujarnya.
Karena kelalaian nasabah ini, lanjut dia, pihak bank tidak dapat memberi penggantian uang yang telah hilang. ”(Sebab) bank hanya akan melakukan penggantian kerugian kepada nasabah apabila kelalaian diakibatkan oleh sistem perbankan,” jelas dia.
Guna mengantisipasi kasus amblasnya saldo secara misterius, Mahmuddin mengimbau nasabah untuk lebih waspada dan berhati-hati saat melakukan transaksi. Upaya antisipasi itu misalnya rutin mengganti pin ATM. Nasabah juga diminta agar tidak mudah memberikan data seperti nomor rekening tabungan, nomor kartu ATM, dan kode OTP kepada pihak manapun yang mengatasnamakan pegawai bank.
”Apabila nasabah mendapat notifikasi melalui SMS atau email atas transaksi yang tidak dilakukan, agar segera menghubungi kontak BRI 140171500017 untuk melakukan pemblokiran kartu ATM,” harapnya.
Sebelumnya, saldo rekening BRI milik Bramantoro, nasabah asal Desa Mlaten, Kecamatan Puri, amblas dalam sekejap, Sabtu (23/7) lalu. Uang sebesar Rp 10,5 juta itu tertransfer secara misterius ke rekening milik seseorang di Manado.
Kejadian sial itu menimpanya setelah menerima pesan WhatsApp (WA) dari seseorang yang mengaku pegawai bank. Dalam pesan itu, pelaku melampirkan pemberitahuan perubahan biaya transfer dan link formulir. Setelah membuka link yang disambung dengan telepon dari pelaku, saldo korban seketika lenyap. (team)

You must be logged in to post a comment Login