Connect with us

Berita Patroli

Berita Nasional

Revitalisasi Pasar di Ponorogo Tingkatkan Perekonomian Masyarakat

Ponorogo Berita Patroli – Peningkatan perekonomian masyarakat bisa dimulai dari revitalisasi pasar tradisional. Langkah ini diambil Pemkab Ponorogo dan terbukti efektif meningkatkan perekonomian warga hingga 20 persen.

“Pasar rakyat mengalami peningkatan omzet. Rata-rata di atas 20 persen,” tutur Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan Usaha Mikro (Disperdakum) Ponorogo Addin Andanawarih kepada wartawan, Rabu (18/11/2020) Addin menambahkan artinya dengan adanya peningkatan omzet ini, perekonomian di tingkat pasar rakyat mengalami peningkatan melalui transaksi yang ada.

Selama lima tahun, Pemkab Ponorogo tercatat sudah merevitalisasi 15 pasar kecamatan. Di antaranya pasar Badegan, Sumoroto ada 2 pasar, Slahung, Balong, Jetis, Bungkal, Tamansari (Sambit), Pulung, Jenangan, Pasar Pon, Tonatan, Sawoo ada 2 pasar.

“Semua sudah selesai direvitalisasi. Tinggal pasar Legi. Maret 2021 sudah bisa ditempati,” terang Addin.

Untuk revitalisasi, lanjut Addin, dana yang dikucurkan pun beragam. Untuk Pasar Sumoroto, Bungkal, Sawoo dan Pulung Rp 5 Miliar. Sementara Pasar Tamansari di Kecamatan Sambit menghabiskan dana sebesar Rp 3,5 Miliar.

Sedangkan Pasar Tonatan menghabiskan Rp 1,8 M. “Memang satu pasar dengan pasar lain berbeda. Tergantung besarannya. Juga tergantung dana yang diberikan APBN karena memang ini dari APBN, ” tegas Addin.

Addin mengaku revitalisasi tidak hanya mempercantik bangunan fisik saja, melainkan juga untuk melengkapi fasilitas. Seperti toilet, mushala, tempat laktasi, parkir yang nyaman, dan kebersihan.

“Itu semua agar warga tidak ragu berbelanja di pasar,” kata Addin.Jika dibandingkan tahun 2010 hingga 2014 hanya ada 3 pasar direvitalisasi. Ketiga pasar itu adalah Pasar Balong, Tonatan, dan Jetis. Itu pun hanya los saja.

Tidak secara keseluruhan perbaikannya,” ujar Addin.Menurut Addin, meski di Bumi Reog ada 21 kecamatan, tapi tidak semua kecamatan memiliki pasar.

Sehingga hanya ada 15 pasar kecamatan saja yang diperbaiki. Selain itu, tidak semua pasar dibawah Disperdakum.”Ngebel juga ada tapi pasar daerah. Itu masuknya Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa,” imbuh Addin.Addin mengemukakan peningkatan penjualan ini banyak dipengaruhi oleh pembenahan fisik dan manajemen yang dilakukan pada pasar-pasar target revitalisasi.

Revitalisasi ini pun disebutnya banyak mendorong peralihan kunjungan konsumen yang sebelumnya lebih memilih ritel modern.

Dia mencontohkan seperti Pasar Tonatan yang sebelumnya becek.”Pembeli yang masuk sebelumnya bingung karena becek. Sekarang kan sudah kering,” tukas Addin.

Addin menjelaskan untuk 2021 nanti, ada dua pasar yang diusulkan kembali direvitalisasi. Kedua pasar itu ada di Kecamatan Jetis dan Balong. “Usulan tahun depan, dua pasar Jetis dan Balong,” pungkas Addin. (Hu/jan/angin)

Continue Reading
You may also like...
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

More in Berita Nasional

To Top