Berita Nasional
AKBP Hartoyo ,SH . SIK, Wakapolrestabes Surabaya bertindak Tegas, Periksa Oknum Polisi Ancam Masyarakat dengan SENPI
Surabaya berita PATROLI – Ajun Komisaris Besar Polisi Hartoyo, SH,SIK Bertindak cepat dan tegas dalam menindak oknum polisi yang berbuat arogan,semena mena kepada masyarakat, seperti diberitakan media massa kemaren ada oknum yang berdinas diPolsek Kota Suko Manunggal Surabaya berbuat Arogan, oknum tersebut mengaku bernama Sakti, tanpa prosedural berbuat arogan, kini oknum polisi tersebut sudah diperiksa oleh PAMINAL Restabes Surabaya.” Ungkap Hartoyo, Wakapolrestabes Surabaya
Kejadian memalukan ini bermula dari tanpa prosedural beberapa oknum yang mengaku polisi,
Sungguh terlalu kelakukan oknum polisi di Surabaya, Jawa Timur ini.
Sang oknum nekat merampas mobil dan uang orang.
Korban diketahui bernama Harianto, warga Dusun Wonorejo, Kecamatan Kunjang, Kabupaten Kediri.
Sang oknum polisi perampas mobil berinial Sakti, dan bertugas di Polsek Sukomanunggal, Polrestabes Surabaya.

AKBP Hartoyo Wakapolrestabes Surabaya, berjanji akan menindak tegas oknum polisi yang ancam dan bertindak arogan tidak sesuai prosedur hukum yang berlaku,masyarakat harus berani laporkan
Kejadian ini akhirnya dilaporkan ke Polrestabes Surabaya.
Berdasarkan keterangan Harianto, Ketika Sakti merampas mobilnya, ia bersama rombongan datang menggunakan tiga unit mobil.
Oknum polisi itu memaksa masuk rumah Harianto dengan dalih melakukan penangkapan kasus narkoba.
Dengan nada mengancam, Sakti menodongkan sebuah pistol dan membawa Harianto ke kantor polisi.
Namun dalam perjalanan sampai Jombang, korban diturunkan di tengah jalan oleh oknum polisi itu.
Tak hanya Harianto, mobil Xenia milik ibunya berikut BPKB dan STNK juga dibawa oleh oknum polisi tersebut.
Oknum polisi itu juga minta uang sebesar Rp 5,6 juta pada ibu korban.
“Karena takut ditodong pistol akhirnya diberi saja. Tapi justru anehnya kalau penggeledahan narkoba, tidak ada barang bukti yang dibawa,” kata kuasa hukum korban, Yuris, saat didatangi wartawan berita PATROLI
Karena merasa dirugikan, Harianto didampingi ibu dan kuasa hukumnya lapor ke Polsek Kunjang hingga akhirnya perkara tersebut dilimpahkan ke Polres Kediri.

Oknum polisi yang bernama Sakti, mengaku berdinas diPolsek Suko Manunggal Kota Surabaya, sosok oknum polisi ini tidak mencerminkan TRIBRATA, tapi lebih ke arah bersikap arogan dan kini sudah dilaporkan secara pidana diPolres Pare Kediri Daerah Jawa Timur
Kasat Reskrim Polres Kediri, AKP Gilang Akbar saat dikonfirmasi membenarkan adanya pelaporan kasus dugaan perampasan mobil.
“Korban awalnya melaporkan ke Polsek Kunjang kemudian kasusnya dilimpahkan ke Polres Kediri,” jelasnya.
Terpisah, Wakapolrestabes Surabaya, AKBP Hartoyo memastikan akan tunduk pada proses hukum terhadap anggotanya yang terlibat perkara pidana.
“Laporan di Polres Kediri silakan ditindaklanjuti, karena prinsipnya anggota Polri tunduk pada peradilan umum. Sama kedudukannya dengan masyarakat biasa,” kata Hartoyo saat dikonfirmasi, Sabtu (14/11).
Hartoyo juga memastikan, oknum polisi berinisial S dinas di Polsek Sukomanunggal telah diperiksa secara internal oleh Propam Polrestabes Surabaya.
“Yang bersangkutan juga sudah kami lakukan pemeriksaan di internal,” tambahnya.
Menanggapi kelakuan oknum polisi yang berbuat arogan , Pengamat Kepolisian Didi Sungkono.S.H.M.H angkat bicara, semua prosedur Penangkapan, diatur dlm UU No 08 Tahun 1981 KUHAP ( Kitab Undang Undang Hukum Acara Pidana ) diatur dlm pasal 16,17 dan dijelaskan dipasal 18, pelaksanaan tugas penangkapan dilakukan oleh petugas kepolisian RI dengan memperlihatkan surat tugas serta memberikan kepada tersangka surat perintah penangkapan yg lengkap mencantumkan identitas tersangka dan menyebutkan alasan penangkapan, serta uraian singkat perkara kejahatan yg dipersangkakan serta tempat diperiksa, terkait penyitaan juga sdh diatur lengkap di UU No 08 Tahun 1981 KUHAP , dipasal 38, Ayat ( 1 ) penyitaan hanya dapat dilakukan penyidik dengan surat izin dari ketua pengadilan negeri setempat,masyarakat harus berani LAPOR, tidak ada yg kebal hukum, hukum adalah panglima dinegeri ini, apalagi oknum polisi dalam melaksanakan tugas selalu dibekali surat tugas, dan tidak boleh lepas dari amanat UU No 02 Tahun 2002 Tentang Kepolisian… Suarakan kebenaran, suarakan keadilan, bantu kami utk memberantas ulat2 ditubuh POLRI, Kepolisian ibaratnya sebuah pohon, ada ranting2, ada dahan dahan, ada buah buah dan daun daun , serta akar dan batang yg kuat, POLRI adalah pengayom ,pelindung dan pelayan masyarakat, kalau ada oknum yg berkelakuan arogan bermental bejat, serta bertindak seperti rampok atau penjahat, masyarakat harus berani melaporkan, ada mekanismenya, ada PROPAM 24 jam melayani masyarakat, polisi juga sipil, sesuai amanat UU no 02 Tahun 2002 POLRI adalah sipil yang dipersenjatai, tentunya harus tunduk pada peradilan umum, ” Terang Didi Sungkono yang juga salah satu Kandidat Doktor Ilmu Hukum di Universitas Ternama ini
Secara tegas, Hartoyo tidak akan membiarkan perilaku menyimpang personel di bawah organisasi Polrestabes Surabaya dan berjanji akan memberikan tindakan tegas.
“Tentu nanti bergantung pada proses hukum yang ada. Sanksinya tentu akan kami beri tindakan tegas nanti,” tegas perwira dua melati di pundak itu. ( Andrijanto/ Arinta/wawan)
