Berita Nasional
Ketiduran Saat Rapat, Kapolsek Gubeng Ditegur Keras Kapolda, Tapi Tidak Ada Sanksi Pencopotan
Berita Patroli, Surabaya – Baru-baru ini beredar informasi bahwa Kapolsek Gubeng, Polrestabes Surabaya, Kompol Naufil Hartono, dipecat dari jabatannya karena tertidur saat rapat. Namun menurut Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko, Naufil tidak dicopot dari jabatannya.
Menurut Wisnu, Naufil hanya diberi teguran keras oleh Kapolda Jatim Irjen Pol Muhammad Fadil Imran.
“Tidak ada mutasi, itu sifatnya teguran keras,” ujar Wisnu ketika dikonfirmasi.
Teguran dilayangkan oleh Fadil karena melihat Naufil mengantuk ketika dia sedang memberikan pemaparan di rapat koordinasi pembentukan Kampung Tangguh Surabaya. Rapat ini digelar oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya Maksud teguran agar kapolsek lebih perhatian pada penanganan Covid 19.
Wisnu mengatakan, Kapolda Jatim menegur Kapolsek Gubeng agar seluruh kapolsek di Jatim, khususnya Surabaya, benar-benar fokus memberikan atensi terhadap penanganan penularan COVID-19. Sebab, kapolsek menjadi unsur penting untuk mencegah di tingkat paling bawah bersama tiga pilar.
“Betapa pentingnya tugas kapolsek pada saat menghadapi pandemik ini. Keseriusan dalam manajemen kapolsek itu kompetensinya benar-benar diuji,” kata dia.
“Pada saat itulah (pemaparan kapolda) sebagai suatu arahan apa langkah kapolsek bersama tiga pilar, dengan Danramil, Kades/Lurah,” dia menambahkan.
Minta lebih serius tangani COVID-19
Yang jelas, lanjut Trunoyudo, Kapolda Jatim ingin seluruh elemen khususnya di jajaran kepolisian dari tingkat atas sampai bawah memberikan keseriusan pada penanganan COVID-19. Sehingga, angka kasus terinfeksi virus SARS CoV-2 di Jatim yang sudah mencapai 3.642 orang per Minggu (24/5/2020), bisa ditekan.
“Kapolda maksud dan tujuannya ini begini, pandemik ini menjadi suatu sentral atau perhatian kita bersama,” kata mantan Kabid Humas Polda Jabar tersebut.
Teguran menjadi hal biasa kepada yang dinilai melakukan kesalahan, Trunoyudo juga menyampaikan, teguran dari seorang pemimpin kepada personelnya yang melakukan kesalahan menjadi hal biasa. Sehingga ke depan bisa dibuat sebagai evaluasi bersama dan tidak mengulangi kesalahan yang sama, seperti mengantuk pada saat rapat.
“Kalau tidak diperhatikan, bagaimana implementasinya lagi sebagai manajemennnya. Ini teguran hal yang biasa,” ucap alumnus Akademi Kepolisian (Akpol) 1995 tersebut.
Naufil sempat ditegur dan diminta keluar dari ruang rapat Kabid Humas Polda Jatim Trunoyudo Wisnu Andiko dalam Konferensi Pers di Polrestabes Surabaya Kapolda Jatim M. Fadil Imran menegur keras Naufil dalam rapat koordinasi tersebut. Bahkan Kapolsek Gubeng itu sempat diusir dari ruang rapat.
“Kapolsek jangan tidur. Kamu keluar saja. Saya minta serius, kapolsek jangan main-main,” tegasnya.
Setelah mendapat teguran itu, Naufil langsung beranjak dari tempat duduknya. Mantan Kapolsek Semampir itu berjalan keluar dari ruang rapat.
Awak media sempat mencoba menghubungi Naufil melalui WhatsApp. Namun, Naufil hanya merespons dengan memberikan ucapan selamat Hari Raya Idul Fitri. @ Wawan / Andrijanto
