BREAKING NEWS
Pelayanan Satreskrim Polresta Sidoarjo Memuaskan Hati Orangtua Pelaku Anak yang Berkonflik dengan Hukum

Dok. Polresta Sidoarjo
SIDOARJO – Berita Patroli
Kepolisian Republik Indonesia menjalankan amanat sebagaimana diatur oleh UU No 02 Tahun 2002 Tentang Kepolisian. ” Kami menjerat pelaku anak dengan UU Darurat No 12 Tahun 1951 ,dengan ancaman 10 tahun penjara , mereka membawa senjata tajam, jenis pedang sepanjang 1 meter, dan kami juga tetap perlakukan mereka seperti aturan UU No 35 Tahun 2014 Tentang Perlindungan anak, “Ujar Ajun Komisaris Polisi Fahmi Amarullah, S.I.K.
Lebih lanjut perwira alumnus akademi kepolisian yang dikenal santun ini menambahkan,
“Memang ini upaya kami untuk mewujudkan wilayah Sidoarjo yang aman tentram dan sentosa, karena “gangster” ini kalau tidak ditindak secara tegas takutnya kedepan akan semakin tidak baik, apalagi kedua pelaku juga masih di bawah umur, pengawasan orangtua sangat penting dalam hal seperti ini. Bersyukur bisa di amankan anggota satreskrim Polresta Sidoarjo, kalau diamankan masyarakat tambah tidak akan semakin baik, karena masyarakat juga tidak suka dengan adanya “Gangster”, Urai Perwira yang dikenal santun ini.
Perlu pembaca ketahui, Peristiwa ini bermula dari ditangkapnya dua anak yang masih dibawah umur asal Kec Krembung Kab Sidoarjo di Gyant, jalan Pahlawan Kota Sidoarjo. Sekira 12 Februari 2025, mereka menenteng SAJAM jenis pedang dengan panjang sekitar 1 meter sebanyak 3 buah, dua pedang dan satu celurit, karena bersembunyi di area parkiran perbelanjaan Gyant mereka diamankan oleh satpam, dan diserahkan ke Polresta Sidoarjo untuk diproses secara hukum.
Masyarakat dihimbau agar lebih mengawasi putra dan putrinya jangan sampai terlibat “tawuran” ikut geng dan lainnya yang kedepannya akan merugikan keluarga dan nama baik sekolah dan pribadi anak. Peran serta sekolah, orangtua, pengawasan secara melekat, demi kebaikan anak.
Pengamat Hukum asal Surabaya Didi Sungkono, S.H.,M.H., kepada awak media menerangkan,
“Undang undang No 35 Tahun 2014 Tentang Perlindungan anak, mengatur hak dan kewajiban negara serta orangtua, lengkap disitu hak-hak anak yang harus dipenuhi orangtua. Salah satunya adalah mendapatkan pendidikan yang layak semampu orangtua. Ada UU No 12 Tahun 2011 Tentang SPPA Sistem Peradilan Pidana anak untuk Pelaku dugaan tindak pidana disebut sebagai anak yang berkonflik dengan hukum, sedangkan untuk anak yang menjadi korban tindak pidana disebut ABH (anak berhadapan dengan hukum).
Kita sebagai masyarakat mengucapkan apresiasi terhadap tindakan kepolisian yang dengan tegas memberantas “gangster” yang kebanyakan para pelaku adalah anak yang belum dewasa, “Urainya.
Dalam UU No 35 Tahun 2014 Tentang Perlindungan anak, belum berusia 18 tahun disebut anak. Diatur juga dalam UU No 39 Tahun 1999 Tentang HAM Pasal 1 angka 5, setiap anak adalah manusia yang berusia dibawah 18 tahun dan belum menikah, termasuk anak yang masih dalam kandungan, ” Ujar Didi Sungkono.
Foto diatas adalah bukti penyerahan barang bukti HP oleh penyidik sudah diserahkan kepada anak yang berkonflik dengan hukum. Semua BB yang tidak termasuk materi perkara dan tidak ikut diserahkan ke penuntut umum telah diserahkan kepada orangtua, semua HP telah diterima dengan baik oleh orangtua masing-masing anak yang sedang berkonflik dengan hukum.
Penyidik Satreskrim Polresta Sidoarjo, Bripda Gusti melayani masyarakat dengan baik, santun, dan PRESISI.
“Kami atas nama Satreskrim Polresta Sidoarjo minta maaf bilamana kurang cukup baik dalam hal pelayanan, semua BB HP kedua anak yang berkonflik dengan hukum sudah kami serahkan kepada orangtua masing-masing,” Ujarnya.
( Yudi/ Norita/ Arinta/ Jarwo/ Cahyo/ Marta/ Dedi)
