BREAKING NEWS
ICW Desak Reformasi, Rantis Dibeli dari Uang Rakyat, Digunakan Untuk Melukai Rakyat

Ribuan driver ojek online mengiringi jenazah Affan Kurniawan, rekan mereka yang tewas terlindas rantis Brimob saat aksi demonstrasi 28 Agustus.
Berita Patroli – Jakarta
Tragedi tewasnya Affan Kurniawan, pengemudi ojek online yang terlindas kendaraan taktis Brimob saat aksi demonstrasi 28 Agustus, menuai sorotan tajam dari Indonesia Corruption Watch (ICW). Lembaga antikorupsi itu menilai peristiwa memilukan tersebut merupakan konsekuensi dari kebijakan pemerintah yang terus memperbesar anggaran kepolisian tanpa disertai reformasi.
“ICW menyampaikan duka cita kepada para korban. Tragedi ini lahir dari kebijakan pemerintah dan DPR yang justru menyuburkan represi, termasuk dengan menyetujui kenaikan anggaran kepolisian,” kata Jaya, perwakilan ICW, dalam konferensi pers di Gedung LBH Jakarta, Jumat (29/8).
Berdasarkan catatan ICW, total anggaran yang digelontorkan untuk Polri mencapai Rp3,8 triliun, seluruhnya berasal dari pajak masyarakat. Dari jumlah itu, sekitar Rp762,3 miliar dialokasikan untuk pengadaan kendaraan taktis, sementara pos lainnya dipakai membeli senjata serta perlengkapan pengamanan.
“Uang yang dipungut dari rakyat malah dipakai untuk mempersenjatai polisi. Bukannya membangun akuntabilitas dan meningkatkan pelayanan, justru digunakan untuk memperkuat tindakan represif,” tegas Jaya.
ICW menilai, alih-alih berbenah pasca berbagai tragedi, Polri justru terus mengakumulasi alat keamanan yang potensial melukai masyarakat. Karena itu, ICW mendesak pemerintah menghentikan pemborosan anggaran pada peralatan represif dan mendorong reformasi besar-besaran di tubuh kepolisian.
“Ini semua harus dihentikan. Pemerintah harus berhenti mendanai alat-alat keamanan yang berlebih, dan Polri harus melakukan reformasi besar-besaran,” tutup ICW.
(Red)














You must be logged in to post a comment Login