JATIM
Pelaku Pembunuhan Pasutri di Ngantru Tulungagung Berhasil Di Amankan Dalam 2×24 Jam

Pembunuh Pasutri di Ngantru Tulungagung
TULUNGAGUNG, BERITA PATROLI– Gerak cepat dari Tim Sat Reskrim Polres Tulungagung berhasil ungkap kasus pembunuhan pasangan suami istri TS dan NNR warga Desa/Kecamatan Ngantru, Tulungagung, Jawa Timur dalam waktu 2×24 jam.
Polisi berhasil mengamankan EP alias G warga Desa Besinan, Desa Ngantru, Kecamatan Ngantru, Tulungagung sebagai tersangka dugaan pembunuhan pasutri yang masih ada hubungan kerabat dengan tersangka.
Dan sebelum Pelaku menyerahkan Diri ke Mapolres Tulungagung Polisi Dari Satreskrim Polres Tulungagung bersama Unit Reskrim Polsek Ngantru Dan Jatanras Polda Jatim melakukan Penggerebekan Di Rumah Pelaku Tidak ada di Rumah dan Melanjutkan pencarian Ke tempat lain Di rumah Saudaranya juga Tidak di Temukan, Terang Kapolres.
Dan pada hari Sabtu ( 1/7/2023) sekitar pukul 19.30 WIB, EP menyerahkan diri ke Markas Polres Tulungagung dengan diantar kuasa hukum dan tokoh masyarakat setempat.
Hal itu disampaikan oleh Kapolres Tulungagung Ajun Komisaris Besar Polisi Eko Hartanto pada press release, Senin (3 /7/2023), bertempat di Mapolres Tulungagung.
Tersangka EP alias G pada kesempatan itu menyampaikan rasa penyesalan atas perbuatannya membunuh pasutri yang masih kerabatnya.
“Saya sangat menyesal,” kata EP saat diminta Kapolres menjawab pertanyaan wartawan, “Apakah tersangka menyesal atas perbuatannya.”
Motif pembunuhan terungkap karena hutang piutang. Tersangka merasa kecewa dan marah secara spontan pada TS, atas hutang sebesar Rp 250 juta hasil penjualan batu akik tahun 2021.
Kemarahan tersangka EP karena TS menanggapi tagihannya iu dengan nada gurauan.
Selanjutnya EP menghantam muka korban TS dengan tangannya, hingga TS tidak sadarkan diri, pada Rabu (28/6/2023) sekitar pukul 21.30 – 22.30 WIB.
Usai melakukan pemukulan EP masih berada di ruang karaoke pribadi, dengan meratapi perbuatannya ia menghabiskan dua batang rokok.
Tiba-tiba TS siuman kembali dengan badan yang bergerak-gerak, berikutnya EP kemabli melakukan pemukulan sebanyak lima kali hingga kepala TS terbentur lantai, kemudian mulutnya disumpal potongan sandal jepit dan ditutup lakban.
Korban TS selanjutnya diletakan dikasur dengan terlentang ditutupi selimut oleh tersangka EP
Selanjutnya Istri TS yang Berinisial NNR Datang ke Ruang Karaoke Pribadi Dengan mengetuk Pintu sambil memangggil, “ ayah, ayah.”
Lalu EP menjawabnya,” suamimu tidur, itu,”.
Merasa tidak enak hati, NNR akhirnya minta ijin untuk menghidupkan lampu, belum sempat korban NNR berbuat lebih lanjut EP langsung menghantam wajah NNR hingga terjatuh dan tidak sadarkan diri dalam kondisi terlentang.
Kemudian mengikat leher NNR dengan kabel mikrofon, sampai meninggal dunia dan Dalam
Waktu Skitar setengah Jam EP melakukan eksekusi terhadap NNR, terang Kapolres.
Setelah Melihat Pasutri tersebut Sudah Tidak Bernyawa
Akhirnya tersangka EP pulang ke rumahnya di Desa Besinan dengan naik kendaraan PCX , yang terpantau dari CCTV SMPN 1 Ngantru.
Dalam kasus Tersebut EP Di jerat Pasal 338 KUHP Tentang Pembunuhan Dan Penjara Kurungan paling Lama Lima Belas Tahun, Pungkas AKBP Eko. (hka)
