Connect with us

Berita Patroli

Berita Nasional

Ribuan Pesilat PSHT Demo di Polres

Kota Mojokerto, Berita Patroli  – Ribuan anggota Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) berunjuk rasa di depan Mapolres Mojokerto Kota. Massa menuntut polisi menuntaskan 4 kasus penganiayaan yang menimpa anggota mereka.
Massa PSHT datang ke Polres Mojokerto Kota di Jalan Bhayangkara dengan berkonvoi mengendarai sepeda motor sekitar pukul 20.50 WIB. Ribuan pesilat itu memakai atribut pakaian dan mengibarkan bendera perguruan. Raungan mesin motor yang digeber-geber memekakkan telinga.

Saking banyaknya massa, polisi menutup sepenuhnya Jalan Bhayangkara. Selain itu, polisi juga mengawal massa serta menjaga sepanjang jalan yang dilalui konvoi ribuan pesilat tersebut. Warga PSHT memenuhi Jalan Bhayangkara dari Simpang 4 Miji sampai Simpang 3 Sanrio.

Polisi menjaga ketat demonstrasi ini. Terlihat polwan hingga pasukan Brimob berada di lokasi. Kedatangan massa disambut Kabag Ops Polres Mojokerto Kota Kompol Maryoko, Kasat Reskrim AKP Bambang Tri, serta Kasat Samapta AKP Anang Leo.

Ribuan pesilat PSHT ngluruk Polres Mojokerto Kota (Foto: Enggran Eko Budianto)
Polisi memberi kesempatan kepada perwakilan pesilat untuk menyampaikan aspirasi. Salah seorang warga PSHT dari Rayon Jetis, Yanto pun menyampaikan tuntutan massa kepada polisi. Menggunakan pengeras suara, ia menuntut Polres Mojokerto Kota segera menuntaskan 4 kasus penganiayaan dengan korban warga PSHT.

“Tujuan kami ke sini, menanyakan kasus Dawarblandong, Gedeg, Kemlagi dan Jetis belum terselesaikan. Bagaimana pak, empat kasus belum terselesaikan. Kami ingin tahu kepastiannya,” kata Yanto di hadapan polisi, Kamis (9/3/2023).

Kasat Reskrim Polres Mojokerto Kota AKP Bambang Tri langsung menjawab pertanyaan massa PSHT. Menurutnya, saat ini pihaknya menangani penganiayaan terhadap warga PSHT di Dawarblandong dan Gedeg. Sudah ada 6 saksi yang dimintai keterangan. Namun, identifikasi pelaku terkendala minimnya saksi.

“Kendala kami adalah tidak ada saksi yang melihat jelas siapa pelakunya, ciri-ciri pelakunya. Kami masih mendalami. Apabila rekan-rekan mengetahui, silakan informasikan ke kami. Kami terbuka dan tidak tebang pilih,” ujarnya.

Dialog antara perwakilan PSHT dengan polisi berlangsung cukup lama, yakni hingga sekitar pukul 22.00 WIB. Massa juga meminta kepastian waktu dari polisi untuk mengusut tuntas 4 kasus penganiayaan tersebut.

“Kalau tanya berapa hari, secepatnya. Kami minta bantuan rekan-rekan. Kalau punya bukti silakan kirim ke nomor Kasat Reskrim atau KBO Reskrim,” terang Kasat Samapta Polres Mojokerto Kota AKP Anang Leo.

Setelah puas menyampaikan aspirasi kepada Polres Mojokerto Kota, ribuan massa PSHT membubarkan diri. Massa dipecah menjadi dua, yaitu ke arah timur menuju Jalan PB Sudirman dan Jalan Gajah Mada, serta ke arah barat menuju ke Jalan Brawijaya. Jalan Bhayangkara baru benar-benar bersih dari massa pesilat sekitar pukul 22.30 WIB.

Kapolres Mojokerto Kota AKBP Wiwit Adisatria menegaskan penyelidikan kasus penganiayaan warga PSHT tetap berjalan. Pihaknya masih berupaya mengumpulkan bukti yang cukup untuk menjerat pelakunya. Tentu saja tanpa pengabaikan asas praduga tak bersalah.

“Kalau kesulitan pasti ada, tapi yakinlah tidak kejahatan yang tidak meninggalkan bukti. Akan kami kejar terus, pelakunya siapa akan kami kejar terus,” tandasnya.(red)

Continue Reading
You may also like...
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

More in Berita Nasional

To Top