Connect with us

Berita Patroli

Berita Nasional

Kaper BKKBN Jatim, Pak Teguh: Ada Peningkatan Drop Out Peserta KB di Masa Covid-19

Berita Patroli, Surabaya – Perwakilan Badan Kependudukan Keluarga Berencana (BKKBN) provinsi Jawa Timur mengadakan jumpa pers tentang kehamilan ditengah pandemi covid-19. Kamis (14/5/2020).

Dalam kesempatan itu, acara dibuka oleh sekretaris perwakilan BKKBN Jatim Shodiqin, S.H., M.H., dan ia menjelaskan bahwa BKKBN Jatim dalam situasi covid-19 tetap bekerja seperti biasa.

“BKKBN Jatim tetap buka bekerja, tapi disesuaikan dengan peraturan. Yang hadir setiap hari yakni bapak kepala perwakilan (Kaper), satu kabid, satu staf, tenaga keamanan dan driver. BKKBN masih terus beroperasional, dan melakukan konsolidasi dengan kabupaten dan kota melalui virtual meeting,” ungkap Sekretaris perwakilan BKKBN Jawa Timur.

Drs Sukaryo Teguh Santoso, M.Pd., Kepala Perwakilan (Kaper) Provinsi BKKBN Jatim yang biasa akrab dipanggil pak Teguh menyampaikan bahwa ada penurunan peserta KB pada saat pandemi Covid-19.

“Ada hal menarik dan perlu diwaspadai dimasa pandemi Covid 19, dan penerapan kebijakan pemerintah pusat dan daerah, anatra lain penerapan PSBB, yang pertama ada peningkatan angka kehamilan dan dikuatirkan ada Baby Boom yakni kelahiran dalam jumlah besar, dan itu pernah terjadi pada tahun 1960 an,” ujar pak Teguh

“Dan yang kedua adalah Drop out peserta KB mengalami peningkatan dimasa pandemi. Dari data BKKBN Jatim Pasangan Usia Subur (PUS) untuk bulan April 2020 berjumlah 7.849.073 orang. Dan pada bulan Februari 2020 drop out KB mengalami kenaikan 1,34 %, pada bulan Maret 4,6 % dan bulan April 7,07 %,” ungkap pak Teguh.

“Sesuai data Statistik Rutin (SR) BKKBN. Drop out peserta KB paling tinggi pada bulan Maret adalah kota Madiun sebesar 44,71%, di ikuti dengan kabupaten Jombang 22,17%, dan kota Mojokerto 16,61 %. Pada bulan April tertinggi Kota Madiun 46,31 %, kabupaten Jombang 30,29%, dan Kota Surabaya 27,77 %. Dan terendah dikota Malang sebesar 2,98%. Sedangkan pada bulan April 2020, di Surabaya Raya meliputi Kota Surabaya, Sidoarjo, Gresik, selain kota Surabaya, Drop out pada bulan April 2020 dikabupaten Gresik 4,39%, dan kabupaten Sidoarjo 16,32%,” ungkap pak Teguh.

“Ada indikasi kenaikan drop out KB disebabkan karena orang mau datang ke faskes kuatir terpapar covid-19 sehingga mereka tidak pergi dan berdiam diri di rumah, perlu adanya antisipasi agar drop out itu tidak meningkatkan kehamilan yang tidak diinginkan (unwanted pregnancy),” ujarnya.

“Dimasa pandemi ini, jangan sampai terjadi kehamilan tidak diinginkan, karena bisa mempengaruhi bayi dalam kandungan, karena ibu yang hamil muda daya tahan tubuh lemah, kondisi itu bisa terserang virus Corona yang bisa mempengaruhi janin dalam kandungan, dan asupan gizi kurang bisa mendorong fenomena stunting,” tambah pak Teguh.

Dari beberapa dasar yang disebutkan diatas, pak Teguh berharap agar masyarakat tunda kehamilan sampai selesainya covid-19. “Tetap gunakan alat kontrasepsi. Corona negatif, Hamil juga negatif. Kami harap media juga membantu kita untuk melakukan pemahaman kepada masyarakat agar jangan hamil dimasa pandemi Covid-19. Tagline kita:Tunda kehamilan sampai pandemi usai,” pungkas pak Teguh. @red.

Continue Reading
You may also like...
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

More in Berita Nasional

To Top