Berita Nasional
Oknum Pegawai BPN Diduga Tipu Yayasan Al-Tiin Pacitan
Berita Patroli, Pacitan – Oknum pegawai Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Kediri yang satu ini terlalu berani. Padahal ia bekerja sudah digaji oleh negara pakai uang rakyat, malah rakyat diduga dijadikan korban.
Peristiwa ini bermula pada tahun 2016 yang lalu, Dwi Setyo Cahyo Wibowo yang juga pengurus yayasan AL-TIIN Pacitan meminta tolong untuk membuatkan sertifikat kepada sebut saja Eko pegawai BPN Kediri tinggal di desa Tanjungsari Pacitan sebuah tanah yayasan AL-TIIN Pacitan yang terletak di RT 03 RW 02 Dsn.Krajan Ds.Bungur Kec.Tulakan, dengan Akta pendirian dibuat oleh Notaris Yanti Kumala Wati, S.H., No: 269 MENKUMHAM : AHU-0023016.AH.01.04 2016.
Kedua belah pihak melakukan kesepakatan, bahwa yayasan memberikan uang muka sebesar Rp.2.000.000 kepada Eko dan melengkapi persyaratan pembuatan sertifikat.
Selang beberapa bulan diadakan pengukuran tanah milik yayasan AL-TIIN Pacitan. Hari berganti hari, bulan berganti bulan, tahun berganti tahun hingga sampai sekarang tidak ada ujung pangkalnya alias tidak jadi jadi, padahal sudah hampir empat tahun.
Ketika pihak yayasan menanyakan ke kantor BPN kabupaten Pacitan alangkah terkejutnya ternyata permohonan sertifikatnya belum didaftarkan. Dwi Setyo berusaha menanyakan permasalahan itu tapi pihak Eko sulit dihubungi, didatangi ke rumah tidak ada ditempat.
Ketika wartawan Berita Patroli mencoba klarifikasi kebenaran berita itu dengan mendatangi rumah yang berada di desa Tanjungsari Pacitan sebelah Koperasi Unit Desa (KUD) sebanyak dua kali, tetapi Eko tidak ada.
Menurut tetangganya, Eko sedang bepergian ke Surabaya. Ketika dihubungi lewat Whatsapp (WA) satu minggu baru ada jawaban, bahwa dia akan tanggung jawab masalah itu dan mau di selesaikan.
Yang menjadi pertanyaan, apakah pengurusan sertifikat memakan waktu sampai tiga tahun lebih ? dan masih layakkah orang seperti ini menjadi abdi negara. Apakah ia tidak sadar kalau ia bekerja di gaji pakai uang rakyat. Kok malah mempermainkan rakyat.
Tokoh masyarakat Tulakan yang namanya enggan di sebutkan mengatakan, “Saya yakin korbannya tidak hanya yayasan AL-TIIN Pacitan, masih ada korban lainnya. Hanya masyarakat diam tidak berani buka suara.”
Hal senada juga diungkapkan tokoh pemuda sebut saja IW yang kecewa atas kinerja oknum BPN yang seharusnya melayani masyarakat dengan baik. “Tidak seperti ini, apalagi terhadap yayasan yang mengurusi yatim piatu, tidak malah menyumbang malah ngemplang. Melihat keadaan yayasan saja sudah memprihatinkan nanti kualat,” tutur IW kepada wartawan Berita Patroli. @gus
