Surabaya berita PATROLI
Rumah sakit dokter Soetomo atau yang banyak dikenal masyarakat bernama Rumah Sakit karang Menjangan milik Pemprop Jawa Timur adalah rumah sakit terbesar diwilayah timur Indonesia, namun pelayanan rumah sakit ini banyak dikeluhkan oleh pasien,” Istri saya ini awalnya dirawat di RS Bhayangkara Kabupaten Tulungagung Jawa Timur,
Keluhannya batuk dan sesak nafas,dua tahun lalu memang pernah mengidap tumor jinak hingga dilakukan pengangkatan payudara, ( operasi ) biar Tumor nya tidak menyebar,saat dirawat diRS Bhayangkara Tulungagung selama 1 Minggu, disana ditangani oleh Dokter Specialis penyakit Paru , Dokter Tita, dikasih obat, dan selama 1 Minggu dirawat akhirnya disuruh pulang ,sampai dirumah, malah tidak semakin baik,baru sekitar 3 hari, sesak nafas,batuk,dada nyeri sampai punggung.
Malah istri saya tidak bisa jalan lagi,duduk juga tidak bisa,akhirnya dibawa ke RS Putera Waspada Tulungagung,selama dua Minggu ditangani oleh Dokter Bambang Specialis Paru,menurut diagnosa dokter Bambang , diduga mengidap TBC ,akhirnya dimasukkan ke ruang isolasi selama 2 Minggu, selama dua Minggu tidak ada perkembangan yang signifikan, dikasih obat TBC, melalui infus, akhirnya dilakukan CT SCAN, setelah hasil CT SCAN keluar, di diagnosa Tumornya sudah menjalar ke paru paru sebelah kiri, itulah yang menyebabkan rasa nyeri dan tidak bisa bergerak, malam itu juga Dokter Bambang membuat surat rujukan ke RS Dr Soetomo Surabaya.
Dari sinilah petaka ini terjadi ,mulai dari perawatnya yang berperilaku sinis,tidak bersahabat,dan anehnya lagi,istri saya ini tidak ditangani secara maksimal,terkesan ada pembiaran,dan penelantaran, hasil rujukan,Ronghsen dan CT SCAN ,dari RS awal seakan diabaikan,ini mau di Ronghsen ulang,mau di CT SCAN ulang,yang tentunya biayanya tidak murah,1 Minggu dirawat diRS Bhayangkara Tulungagung habis biaya sekitar 7 juta,2 Minggu dirawat diRS Putera Waspada Tulungagung habis biaya 30jutaan,harapan saya sebagai suami agar istri mendapatkan perawatan yang maksimal diRS yang terbesar diJawa Timur ini.
Namun pupus sudah,karena yang menangani istri saya ini malah dokter yang belum lulus sekolah Specialis Paru, yaitu Dokter Tyas, ketika saya tanyakan ke perawat jaga yang bernama IMAH , bukan jawaban yang santun ,tapi sangat ketus,disini tidak ada dokter Specialis,adanya dokter yang sekolah Specialis karena ini rumah sakit pendidikan,kata perawat yang bernama IMAH.
Hari Senin malam tanggal 26/09/2022, ” Urai pak Solikan memelas, secara terpisah direktur rumah sakit Dr Soetomo saat dikonfirmasi wartawan belum ada jawaban, ditelp berdering ,tapi tidak diangkat,masyarakat berharap segera ditindaklanjuti, Karena rumah sakit ini adalah milih pemerintah propinsi Jawa timur, pelayanan yang baik harus diutamakan. Pengamat hukum asal Surabaya, Didi Sungkono.S.H.,M.H., saat diminta tanggapannya kepada wartawan menyampaikan, ” Kalau benar apa yang disampaikan keluarga pasien begitu itu sangat rawan dan fatal.
Semua sudah terang dan jelas diatur dalam UU No 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan, ada pidananya kalau sampai dilakukan penelantaran,dan tentunya sangat tidak kapabel kalau yang menangani Dokter yang belum lulus Specialis.
Ini sebuah fenomena yang miris,Direktur Rumah sakit harus segera bertindak tegas,Direktur RS Dr Soetomo dikenal sebagai dokter yang baik, santun dan ramah,itu hanya oknum perawat yang bersikap sinis, ketus dan tidak sopan, ini yang perlu dibenahi,biar kedepannya semakin baik,” Urai Didi Sungkono.S.H.,M.H., ( Arinta/ Saiful/Solikin/Tommi )