BREAKING NEWS
DINAS KOMINDAG TRENGGALEK MENGADAKAN PELATIHAN PEMBUATAN AKSESORIS BERBAHAN LIMBAH

Pelatihan aksesoris berbahan limbah (Dok. Istimewa)
TRENGGALEK – Berita Patroli
Dinas KomindagTrenggalek selama tiga hari telah mengadakan pelatihan pembuatan aksesoris dari limbah (barang bekas).
Acara yang dikemas dimulai hari senin 12 Agustus 20224 sampai dengan 14 Agustus 2024 bisa menghasilkan wadah berbagai kerajinan (asesoris).
Barang bekas yang biasanya dibuang begitu saja, namun di tangan puluhan perempuan di Trenggalek, barang bekas itu bisa disulap menjadi lebih bernilai setelah mereka mengikuti pelatihan pembuatan aneka aksesori dan tas etnik dengan memanfaatkan barang bekas atau limbah.

Dok. Istimewa
Pelatihan selama tiga hari itu digelar Pemkab Trenggalek melalui Dinas Koperasi, Usaha Mikro, dan Perdagangan (Diskomidag) Trenggalek.
Desainer aksesori, Chisnawati Evayana dari Malang, dihadirkan sebagai pemateri sekaligus membimbing para peserta. Kegiatan tersebut diharapkan bisa menjadi embrio usaha baru bagi para perajin akesori di Bumi Menak Sopal.

Dok. Istimewa
Seperti disampaikan Ketua Dekranasda Trenggalek Novita Hardini saat membuka acara. Meskipun secara online lewat Zoom meeting, Novita begitu antusias memberikan semangat kepada para peserta pelatihan.
Dia memaparkan bagaimana kondisi pasar secara global yang mengalami penurunan daya beli. Meski begitu, melalui riset yang dilakukannya, ternyata kraft atau aksesori ini masih memiliki pasar potensial. Harganya yang ramah di kantong membuat aksesori masih menjadi barang paling banyak dibeli melalui pasar online, misalnya Shopee.
Daya beli masyarakat menurun, mengakibatkan pemerintah memutar otak, kira–kira program apa yang bisa kami berikan kepada masyarakat yang mudah, harganya tidak mahal, namun ini bisa diterima di pasar dengan sangat baik,” ucap Novita.

Dok. Istimewa
Karena masih banyak diminati, menurut Novita, akesori menjadi benda potensial untuk dikembangkan.
“Tinggal bagaimana melalui pelatihan kali ini menjadi satu embrio baru, satu semangat baru yang lahir hari ini, sehingga ibu–ibu bisa membuat aksesori,” ucap ibu calon dpr RI periode 2024 -2029.
Tidak hanya dipasarkan di Trenggalek, Novita meminta para perajin memanfaatkan pasar digital seperti Shopee ataupun Tokopedia.
Jika ibu–ibu gaptek masalah digital, maka sudah saya siapkan aggregator-nya berupa Uprintis Indonesia, sehingga ibu bisa membuat aksesorinya yang akan dijualkan oleh teman–teman Uprintis dan dilihat pendapatan per bulannya,” jelasnya.
Tidak hanya limbah rumah tangga, Novita juga berharap ada kreativitas memanfaatkan komoditas Trenggalek, misalnya kopi maupun cengkih.
“Produk komoditas kita di sawah maupun di laut ada banyak. Ini kesempatan besar, modalnya tidak besar.
Karena meskipun daya beli turun, namun aksesori masih ramah di kantong,” ujar wanita ramah itu.
Kepala Dinas Komidag Trenggalek, Saniran menjelaskan, pelatihan tersebut menjadi bagian dari upaya memanfaatkan limbah supaya tidak merusak lingkungan, namun menjadi barang yang berguna yang mempunyai nilai ekonomi.
“Kita berkomitmen menumbuhkan ekonomi hijau atau melalui pendekatan ekonomi sirkular.
Bagian upaya memanfaatkan limbah supaya tidak merusak lingkungan, namun menjadi barang yang berguna,” Menurut dia, pelatihan ini menjadi bagian dari pendidikan sehingga tingkat keberhasilan tidak sama dengan pembangunan infrastruktur yang bisa dihitung/didayagunakan setelah pekerjaan selesai. Namun, berproses dari memiliki skill kemudian mengembangkan usaha.
“Kepala Dinas Komidag juga menyampaikan pentingnya kolaborasi dalam melakukan kegiatan usaha. Peserta pelatihan dipesan jangan menganggap yang lain sebagai kompetitor, namun sebagai partner. Sehingga ketika ada peluang pasar, maka bisa saling bantu untuk menyediakan barang sesuai yang dibutuhkan. Karena setelah memasuki pasar harus bisa mempertahankan kuantitas, kualitas, dan kontinuitas.”
(TRING)

You must be logged in to post a comment Login