Connect with us

Berita Patroli

Berita Nasional

Dua Warga Lamongan Dilarikan ke Rumah Sakit

Surabaya BeritaPatroli

Dua anggota komunitas Rembol 76 Nusantara dirawat di Rumah Sakit Islam (RSI) Darus Syifa Benowo Surabaya, Minggu (19/06/2022). Mereka adalah Tio asal Solokuro dan M Rafan Nur Solikhin, asal Babat, Lamongan.

Ikhwan salah satu teman korban mengatakan ia bersama temannya yang menjadi korban tersebut usai menghadiri acara halal bihalal Rembol 76 Nusantara yang digelar di salah satu tempat di Surabaya Timur. Setelah acara usai, mereka lantas melanjutkan perjalanan pulang ke Lamongan.

“Dengar kabar acara udah jauh-jauh hari. Jadi nunggu lempenya (lengah), kan acara di Sukolilo sana, jam 12 acara selesai,” katanya, Minggu (19/6/2022) malam.

Ikhwan menambahkan, dalam perjalanan pulang tiba-tiba kelompoknya dihadang oleh puluhan massa yang mengenakan pakaian serba hitam, dan diduga drei kelompok silat lain. Mereka langsung menyerang menggunakan senjata. “Iya. Paving pasti, botol, benda-benda tumpul,” tambahnya.

Dari keterangan Ikhwan, saat ini Tio dirawat karena mengalami luka pada bagian wajah, kepala dan dislokasi tangan kanan. Sedangkan M Rafan Nur Solikhin, asal Babat, Lamongan juga harus dirawat karena mengalami memar dahi kiri, luka robek kepala dan harus mendapatkan 18 jahitan.

“Tadi awal ada empat orang tapi yang dua teman lainnya sudah diperbolehkan pulang karena hanya sedikit memar-memar. Dan salah satu satu yang dibawa pulang itu tadi saat ini sedang laporan ke polisi,” pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, puluhan anggota perguruan silat berbaju hitam mengeroyok pengendara motor yang belum diketahui identitasnya, di Jl Raya Sememi ,Minggu (19/6/2022) siang sekitar pukul 12.30 WIB. Dari keterangan warga di lokasi kejadian, kelompok silat tersebut membawa balok kayu dan batu yang dipukulkan ke korban.

“Saat ini sudah dikoordinasikan antara kelompok PSHT dengan warga Banjar Sugihan yang diwakili oleh kepala desanya untuk dilakukan mediasi dan hal tersebut juga didukung kelompok PSHT,” terang Sumaryono.

Warung Banjar sugihan yang jadi korban pengrusakan

“Memang dalam peristiwa tersebut telah terjadi pengerusakan sejumlah kendaraan dan bangunan yang dilakukan oleh PSHT. Tetapi rencana nanti akan dilakukan mediasi yang akan dilakukan di Mapolrestabes Surabaya. Kalau tidak malam ini ya besok,” tambah Kasat Reskrim Polrestabes yang hanphonenya selalu on call 24 jam ini.

Sementara disinggung tentang diijinkannya pengukuhan yang dilakukan di Mapolrestabes Surabaya, mantan Kasubdit II Tipikor Ditreskrimsus Polda Jatim ini mengaku tidak mengetahui. “Kalau masalah perijinan tersebut saya terus terang tidak tahu.

rencana pengukuhan yang dilakukan pencak silat Perguruan Setia Hati Terate (PSHT) di Mapolrestabes Surabaya, Sabtu (14/11/2014) berubah menjadi malapetaka.

Kericuhan di kawasan Banjar Sugihan Jl Tengger Surabaya. Sekelompok massa yang menggunakan seragam hitam yang diduga anggota pencak silat Perguruan Setia Hati Terate (PSHT) merusak sejumlah warung, Minggu (16/11/2014) sekitar pukul 01.30 WIB. Akibatnya empat toko, dua rumah serta mobil angkutan umum rusak berat akibat aksi pengerusakan itu.

Menurut saksi mata, Suwandi , rombongan masuk ke Jl Raya Tengger dari arah Raya Banjar Sugihan. Tanpa banyak tanya, dengan bersenjata tajam dan balok kayu menghancurkan deretan warung, rumah, mobil, motor dan pos keamanan yang berjajar di sepanjang jalan Raya Tengger. Kontan saja, tindakan itu membuat suara gaduh dan suara pecahan kaca itu membuat warga kampung yang sedang tertidur langsung bangun dengan diliputi rasa tercekam ketakutan. (Elvin)

Continue Reading
You may also like...
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

More in Berita Nasional

To Top