Bisnis Miras Kian Bebas di Kediri, Ketua PJI Kediri: Hukum seolah ditertawakan

Ketua DPC PJI (Persatuan Jurnalis Indonesia) Kediri Raya.

Berita Patroli – Kediri

Kematian bisa datang lewat berbagai cara, namun jika harus meregang nyawa akibat minuman keras, hal itu yang membuat Ketua DPC PJI (Persatuan Jurnalis Indonesia) Kediri Raya, Yudo W., merasa miris.

Menurut Yudo, maraknya kematian warga Kabupaten Kediri akibat menenggak minuman keras, baik oplosan maupun botolan, tak lepas dari peredaran miras yang sangat bebas, baik di wilayah kabupaten maupun kota Kediri.

“Kita bisa lihat, di tiap daerah selalu ada lokasi, baik itu kios, toko, maupun kafe atau tempat karaoke, yang menjual minuman keras secara bebas, lengkap dengan pemandu lagu,” kata Yudo.

Ia menambahkan, keuntungan dari penjualan miras sangat cepat mendatangkan kekayaan bagi para pengusaha. Karena saat membeli, jarang ada pembeli yang menawar harga yang ditetapkan penjual.

“Karena laba dari miras sangat menggiurkan dan pemasarannya juga sangat mudah, inilah yang menyebabkan banyak warga Kediri tewas,” ujarnya.

Soal penertiban oleh aparat penegak hukum, Yudo menilai hal itu tidak membuat para pengusaha jera. Justru, mereka malah semakin berani.

“Para pengusaha malah terkesan abai terhadap penertiban yang dilakukan aparat. Bahkan, kita sulit menyalahkan aparat hukum karena dalam kenyataannya, para pengusaha seperti ‘menertawakan’ penindakan tersebut,” lanjut Yudo.

Sebagai solusi, Yudo menegaskan bahwa semuanya kembali pada kesadaran diri masing-masing. Jika tak ingin bernasib sama dengan para korban miras, maka jangan sekalipun mencobanya.

“Walaupun sulit untuk menjalani pola hidup sehat, setidaknya kita tidak mencoba atau meminum minuman keras. Itu sudah merupakan salah satu langkah untuk menyelamatkan satu-satunya nyawa yang kita miliki,” tegas Yudo.

(Yuli, Handri, Nyoto)