Mediasi Gagal, Sidang Gugatan Lisa Mariana Terhadap Ridwan Kamil Berlanjut ke Pokok Perkara

Lisa Mariana gugat Ridwan Kamil di PN Bandung

Berita Patroli – Bandung 

Sidang lanjutan gugatan perdata yang diajukan oleh Lisa Mariana terhadap Ridwan Kamil kembali digelar di Pengadilan Negeri Bandung pada Rabu (4/6). Agenda persidangan kali ini adalah mediasi antara kedua belah pihak, namun upaya tersebut berakhir buntu atau deadlock setelah tidak tercapai kesepakatan.

Sidang yang dimulai pukul 10.00 WIB itu berlangsung singkat, hanya sekitar 30 menit. Lisa Mariana hadir secara langsung dalam persidangan, sementara pihak tergugat, Ridwan Kamil, tidak hadir dan hanya diwakili oleh tim kuasa hukumnya.

Kuasa hukum Lisa Mariana, Markus Nababan, mengungkapkan bahwa kegagalan mediasi disebabkan oleh absennya Ridwan Kamil selaku prinsipal tergugat. Menurut Markus, hal ini bertentangan dengan ketentuan Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun 2016 yang mengatur bahwa tergugat wajib hadir dalam proses mediasi.

“Hasil dari mediasi tadi bersama tim kuasa hukumnya bapak Ridwan Kamil pada pokoknya adalah deadlock atau tidak menemukan kesepakatan,” ujar Markus kepada wartawan usai persidangan.

Markus juga menyayangkan alasan ketidakhadiran Ridwan Kamil yang dinilai tidak sah. “Alasan dari pengacara tergugat, bapak Ridwan Kamil tidak bisa hadir karena sibuk kerja. Padahal, beliau sudah tidak menjabat sebagai pejabat publik,” katanya.

Menurut Markus, Ridwan Kamil hanya menyerahkan surat keterangan tidak bisa hadir yang ditandatangani pribadi, tanpa kejelasan lebih lanjut. Ia menilai tindakan tersebut sebagai bentuk tidak adanya itikad baik dalam menyelesaikan perkara hukum secara perdata.

“Gugatan ini menyangkut hal yang fundamental, yaitu hak identitas seorang anak. Kuasa hukum tidak punya hati nurani melihat perjuangan klien kami, Lisa, yang memperjuangkan hak anaknya yang lahir dari hubungan dengan Ridwan Kamil,” tegas Markus.

Dalam perkara ini, Lisa Mariana menggugat Ridwan Kamil atas dugaan perbuatan melawan hukum dan menuntut pengakuan serta hak identitas anak.

Sidang dijadwalkan akan kembali digelar pekan depan dengan memasuki pokok perkara utama. (Red)