Connect with us

Berita Patroli

Berita Nasional

Ajang Internasional, Siswa Surabaya Ini Sabet Best National Custome

Foto: Azriel di ajang Teen Star International di Thailand (Dok. Istimewa)

SURABAYA – Berita Patroli – Usianya baru 13 tahun, namun prestasi Azriel Emeraldo Multi Andima sudah menembus internasional. Siswa kelas VIII Spins Interactional School Surabaya ini mewakili Indonesia di ajang Teen Star International.

Dalam ajang yang digelar Thailand ini, Azriel menyabet best national costume (Natcos) dan gelar atributif dan Winner Choice People Award. Azriel mewakili Indonesia bertanding dengan perwakilan peserta dari 40 negara.

Selama delapan hari berkompetisi, Azriel menjalani karantina ketat. Mulai dari serangkaian photoshoot di Bangkok dan Pattaya, kompetisi baju renang anak, tampilan bakat hingga kompetisi national costume yang dinilai sejak hari pertama karantina.

“Ada juga penilaian fashion show di dalam mall. Semua penilaian dilakukan di tempat yang berbeda-beda. Setiap hari diajak ke tempat baru seperti floating market atau pasar terapung di Thailand,” kata Azriel, Minggu (3/9/2023).

Pada karantina hari kelima, Azriel mengikuti sesi peragaan natcos. Kostum yang ditampilkan adalah karakter komodo buatan Dhaniel Mohtar, desainer kostum yang berprestasi di ajang Jember Fashion Carnaval (JFC) yang mengombinasikan tenun NTT.

Kostum karakter komodo dibuat besar dari material spons yang diukir menyerupai komodo asli. Desainnya pun dibuat sedemikian rupa hingga mudah untuk dilepas pasang.

Memilih komodo juga memiliki makna. Karena komodo merupakan salah satu satwa langka di Indonesia. Selain itu juga mengenalkan pada negara lain bahwa aindonesia punya satwa langka yang sangat ikonik dan memiliki kekuatan dan keberanian.

“Natcos itu lumayan berat, kurang lebih 16 kilogram. Waktu di bandara harus dibawa dengan bagasi khusus, karena volumenya besar,” ujarnya.

Azriel bercerita sebelum kostum diperagakan di atas panggung, setiap peserta harus bergantian menjalani sesi foto. Sehingga ia harus mengenakan natcos yang cukup berat itu selama lebih dari tiga jam.

Lalu, pada malam hari setelah kompetisi natcos, Azriel merasa demam dan pundaknya terasa sakit karena menopang beban kostum selama berjam-jam. Padahal, esok harinya ia harus melanjutkan kompetisi berikutnya, yakni persiapan gladi resik koreografi pada malam grand final.

Rasa lelah hingga tubuhnya demam itu sebanding dengan apa yang dia dapat. Yakni ketika juri mengumumkan bahwa Azriel sebagai pemenang Best Natcos.

“Luar biasa rasanya. Karena bisa menang best natcos padahal negara lain seperti Thailand juga punya natcos yang bagus. Banyak pelajaran yang bisa saya ambil selepas kompetisi. Seperti lebih banyak tersenyum, lebih ramah, lebih sabar, dan bisa menyapa orang lebih dulu. Sampai sekarang saya juga masih berkomunikasi lewat sosmed dengan beberapa teman seperti dari Nepal dan Srilanka,” ceritanya.

Selain Best Natcos, Azriel juga membawa pulang gelar Winner Choice People Award, yakni peserta favorit pilihan juri dan sesama peserta. Ia dinobatkan sebagai 3rd Runner Up atau Juara 4 Teen Star International 2023.

Sementara ayah Azriel, Andreas Sarmin mengatakan, kompetisi ini menjadi pengalaman yang sangat berharga. Dimana sang buah hati bisa mengenal teman-teman dari berbagai negara dengan budaya yang berbeda.

“Sekaligus mengasah kemampuan bahasa Inggrisnya. Juga supaya Azriel tahu perbedaan dari setiap negara. Pengalaman itu bisa dibawa sampai dia dewasa nanti. Harapannya dia bisa lebih mengerti makna kehidupan. Bahwa untuk menjadi seorang pemenang itu harus melalui jalan yang berat dengan usaha yang jatuh bangun” tandasnya.

(Red)

Continue Reading
You may also like...
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

More in Berita Nasional

To Top