Connect with us

Berita Patroli

JABAR

Rekonstruksi Kejamnya Anak Membunuh Ibu Kandung di Depok

Rekonstruksi pembunuhan

 

Depok . Berita Patroli – Rifki Azis Ramadan (23) tega menusuk ibu kandung sendiri, Sri Widiastuti (43), hingga tewas di Cimanggis, Depok. Ngerinya ulah Rifki membunuh ibu kandung sendiri terungkap dalam rekonstruksi.
Rekonstruksi tersebut digelar di lokasi kejadian yang merupakan rumah tersangka dan korban, pada Kamis (31/8/2023). Rekonstruksi itu dihadiri ayah kandung Rifki, Bakti Ajis Munir (49) yang juga korban si anak.

Total ada 43 adegan rekonstruksi yang diperagakan oleh tersangka Rifki dan para saksi. Rekonstruksi ini digelar untuk mencocokkan keterangan tersangka dan para saksi.

“Jadi rekonstruksi pada siang hari ini kita laksanakan dengan menghadirkan JPU, juga saksi-saksi. Intinya, untuk membuat lebih terang lagi perkara yang kami tangani. Adegan untuk pelaksanaan rekonstruksi hari ini ada 34 adegan,” ujar Kapolsek Cimanggis Kompol Arief Budiharso kepada wartawan di lokasi, Kamis (31/8).

Rekonstruksi diawali ketika Rifki pulang ke rumah pada Kamis (10/8/2023), sekitar pukul 9.30 WIB. Rifki saat itu baru dari gudang. Diketahui, keluarga Rifki memiliki bisnis pengepakan kardus.

Setiba di rumah, Rifki merokok di meja makan. Saat itu ibunya sedang mencuci piring di wastafel dekat meja makan.

Tak lama setelah itu, Sri duduk di meja makan berhadap-hadapan dengan Rifki. Selama kurang lebih satu menit mereka duduk berhadapan tanpa saling bicara satu sama lain. Hingga kemudian Rifki menuju ke area dapur dan mengambil pisau di rak.

“Adegan 10 Rifki mengambil pisau ukuran sedang di rak sendok garpu di dapur,” kata penyidik yang membacakan narasi rekonstruksi, Kamis (31/8/2023).

Pada adegan ke-11, Rifki memperagakan kembali ke arah meja makan sembari memegang pisau ukuran sedang di tangan korban. Kemudian mendekati korban dari belakang.

Kemudian tangan kiri Rifki membekap mulut korban. Tangan kanan menusukkan pisau di bagian leher korban sebanyak satu kali.

Rifki menarik korban ke belakang hingga jatuh di lantai dengan posisi korban setengah terlentang. Rifki kemudian menusuk ibunya berulang-ulang hingga 43 tusukan.

Rifki kemudian menyeret kedua kaki Sri ke ruang belakang tempat cuci dan jemuran. Kemudian, melepas celana panjang maupun kemeja dan disimpan di jemuran baju hingga hanya memakai celana kolor telanjang dada.

Pada adegan ke-19, Rifki memperagakan menyemprotkan air wastafel ke lantai. Dia kemudian mengepel bekas ceceran darah di lantai sembari mengirim pesan WhatsApp kepada saksi Nandhiko.

“Adegan ke-19 tersangka Rifki Azis Ramadhan menyemprotkan air wastafel ke arah lantai bekas ceceran darah. Adegan ke-20 mengepel ceceran darah di lantai menggunakan alat pel bergagang biru,” ujar penyidik.

Pada adegan ke-21, Bakti pulang dan membuka pintu gerbang rumah. Mendengar pintu gerbang terbuka, Rifki kemudian mengambil golok di perkakas dekat Sri, yang telah tergeletak tak bernyawa.

Kemudian Rifki menutup pintu ruang cuci tersebut agar Sri tidak terlihat dari depan pada adegan ke-23. Setelahnya, Rifki sembunyi di balik pintu sambil memegang golok.

“Adegan ke-23, Tersangka Rifki Azis Ramadhan menutup pintu ruang cuci dan jemuran baju supaya korban tidak terlihat dari depan. Adegan ke-24, Tersangka Rifki Azis Ramadhan menunggu di balik pintu utama sambil tangan memegang golok,” ujar penyidik.

Kemudian Rifki menghantam kepala Bakti menggunakan sisi luar golok sebanyak dua kali. Hingga Bakti sempoyongan dan terjatuh. Rifki menganiaya Bakti dengan menendang pinggul hingga masuk ke dalam kamar pada adegan ke-27. Pada adegan ke-28, Rifki pun membacok Bakti menggunakan golok, tapi dapat ditangkis.

Bakti berhasil merebut golok tersebut pada adegan ke-30. Bakti mengambil alih golok yang semula dipegang Rifki setelah para saksi mendobrak pintu kamar pada adegan ke-30.

“Adegan ke-31, para saksi berhasil mendobrak pintu kamar hingga terbuka. Adegan ke-31, saksi melihat kondisi Tersangka Rifki Azis Ramadhan dengan saksi/korban Saudara Bakti Ajis Munir mengalami luka di kepala, duduk di lantai saling berhadapan, sementara sebilah golok tergeletak di lantai,” tutur penyidik.

Bakti Ajis Munir (49) mengaku telah memaafkan anaknya, Rifki Azis Ramadan (23), yang telah membunuh ibu kandungnya, Sri Widiastuti, di Depok, Jawa Barat (Jabar). Bakti berharap anaknya diberi hukuman ringan.

“Ini semua sudah terjadi karena atas izin Yang Maha Kuasa, atas kehendak dan izin Yang Maha Kuasa itu tidak akan terjadi. Yang sudah tidak ada, saya ikhlaskan, kami semua sekeluarga dari keluarga istri dari keluarga saya semua memaafkan, mengikhlaskan semua ini, yang sudah tidak ada tidak mungkin kembali, dan yang masih ada ini justru kita berharap, karena anak ini juga punya masa depan, saya minta hukuman yang seringan-ringannya,” ujar Bakti kepada wartawan di Sukamaju Baru, Cimanggis, Depok, Kamis (31/8/2023).

Bakti meminta agar Rifki diberi hukuman ringan. Sebab, menurut Bakti, Rifki adalah penerusnya. Dia juga mengaku sudah memaafkan Rifki seusai kejadian tersebut.

“Saya minta hukuman yang seringan-ringannya karena memang penerus saya, saya secara pribadi memaafkan, dari sehari setelah kejadian langsung saya maafkan,” jelasnya. (Red)

Continue Reading
You may also like...
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

More in JABAR

To Top