Berita Nasional
Buru Dalang Sabu 2 Ton di Wilayah Milisi Myanmar, BNN Libatkan BIN dan BAIS

(BNN) RI memusnahkan 2 ton narkotika jenis sabu hasil tangkapan tim gabungan di Dataran Alun-alun Engku Putri, Kota Batam, Kepulauan Riau
Berita Patroli – Batam
Badan Narkotika Nasional (BNN) RI memusnahkan 2 ton narkotika jenis sabu hasil tangkapan tim gabungan di Dataran Alun-alun Engku Putri, Kota Batam, Kepulauan Riau, Kamis (12/6). Pemusnahan dilakukan secara terbuka dalam acara bertajuk Pesta Rakyat dan disaksikan langsung oleh ribuan warga.
Barang bukti sabu dimusnahkan dengan cara dibakar, disertai hiburan rakyat seperti pertunjukan artis ibu kota, bazar UMKM, hingga undian doorprize. Meski dikemas dalam suasana meriah, Kepala BNN RI Komjen Pol Marthinus Hukom menegaskan bahwa peredaran narkoba adalah ancaman serius, dan pihaknya bekerja non-stop untuk memutus rantai jaringan internasional.
“Petugas kami bekerja 1×24 jam. Tidak ada kompromi dengan jaringan narkotika,” ujar Marthinus dalam sambutannya.
Sabu seberat 2 ton itu merupakan hasil penggagalan upaya penyelundupan melalui jalur laut Kepulauan Riau. Sebanyak enam kurir ditangkap dalam operasi tersebut, namun pengendali utama masih buron. Salah satu nama yang disebut adalah Dewi Astutik alias Paryatin, yang disebut-sebut mengendalikan operasi ini dari Myanmar.
Marthinus membenarkan bahwa pihaknya masih memburu Dewi. “Masih kami kejar, masih kejar,” tegasnya kepada wartawan.
Marthinus juga menjelaskan, pengejaran Dewi dan pengendali lainnya bukan semata tanggung jawab BNN. Ia mengaku telah berkoordinasi dengan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Budi Gunawan yang turut hadir di lokasi.
“Ini melibatkan pendekatan diplomatik, kerja sama lintas negara, juga peran aktif dari BAIS dan BIN. Wilayah tempat Dewi berada dijaga milisi bersenjata dan tidak bisa dimasuki lewat jalur hukum biasa,” ungkapnya.
Selain kerja sama dengan aparat dalam negeri, BNN juga menggandeng lembaga antinarkotika di kawasan Asia Tenggara, termasuk BNN Thailand, Polisi Thailand, dan BNN Kamboja.
Menurut Marthinus, sabu 2 ton ini bukan hanya ancaman nasional, tapi juga bagian dari jaringan perdagangan narkoba lintas negara. Berdasarkan analisis BNN, kapal pembawa sabu itu berlayar dari Laut Andaman, menyusuri perairan Kalimantan, dan berencana mendistribusikannya ke sejumlah wilayah di Indonesia, Malaysia, serta negara-negara Asia lainnya.
“Kalau kapal ini lolos, sabu itu akan diedarkan ke pulau-pulau kecil di Indonesia dan luar negeri. Kita sedang menghancurkan jaringan internasional, paling tidak di tingkat regional,” pungkas Marthinus. (Red)

You must be logged in to post a comment Login