Razia
Peredaran Rokok Ilegal di Gresik Turun Drastis Usai Razia Selama 4 Bulan

Dok. Pemkab Gresik
Gresik – Berita Patroli – Upaya Pemkab Gresik dalam memberantas peredaran rokok ilegal nampaknya membuahkan hasil. Terbukti, dalam kurun waktu lima bulan saat menggelar razia operasi rokok ilegal, peredaran rokok tanpa cukai itu mengalami penurunan drastis.
Turunnya peredaran rokok ilegal di Kota Santri tak lepas upaya Pemerintah Kabupaten Gresik yang terus memberikan sosialisasi Dana Hasil Cukai Hasil Tembakau (DHCHT). Terutama dalam hal membuat masyarakat paham akan tidak ada untungnya menjual rokok ilegal.
Kepala Satpol PP Kabupaten Gresik, Suprapto mengatakan dari kegiatan razia yang digelar sejak bulan Mei 2023 lalu, kerugian negara akibat peredaran rokok ilegal mencapai Rp 15,5 Miliyar. Pada bulan Juni 2023, petugas kembali merazia sejumlah toko yang menjual rokok ilegal. Alhasil, petugas juga mengamankan rokok ilegal tanpa cukai yang membuat negara merugi sebesar Rp 8 Miliyar.
“Setiap bulan mengalami penurunan, setelah menurun hampir Rp 7 Miliyar, pada bulan Juli 2023, peredaran rokok ilegal mulai berkurang. Kita sudah amankan rokok ilegal yang membuat rugi negara Rp 3 miliyar,” kata Suprapto, kepada tim wartawan, Selasa (10/10/2023).
Surpapto menambahkan, pada bulan Agustus, petugas gabungan dari Bea Cukai, Kejari dan Satpol PP hanya menyita rokok ilegal yang membuat negara mengalami kerugian Rp 1 Miliar. Menurutnya, penurunan ini sangat drastis. Sebab hanya kurun waktu hampir empat bulan petugas berhasil mengurangi kerugian negara hampir Rp 14 Miliar.
“Artinya masyarakat yang menjual rokok Ilegal mulai sadar dan tak lagi menjual rokok tanpa pita cukai. Selain itu masyarakat ini mulai paham akan manfaat DBH CHT yang selama ini manfaatnya bisa dirasakan lagi masyarakat,” tambah Suprapto.
Razia tersebutakan terus dilakukan Satpol PP bersama petugas Kejaksaan dan Bea Cukai Gresik dengan sasaran toko-toko yang berada di kawasan Kabupaten Gresik. Sebab, selain sosialisasi, petugas juga ingin menekan peredaran rokok ilegal di Kota Santri.
“Karena dari sosialisasi DBH CHT itu bisa menunjukan bahwa masyarakat mulai paham dengan sosialisasi yang selama ini dilakukan Pemkab Gresik. Dimana peredaran rokok ilegal selama ini tidak membawa manfaat sama sekali bagi negara khususnya masyarakat,” jelasnya.
Pihaknya berharap kolaborasi seluruh stakeholder dan masyarakat dalam gerakan gempur rokok ilegal. Hal ini juga untuk mendorong peningkatan Dana Bagi Hasil – Cukai Hasil Tembakau (DBH-CHT) yang nantinya akan dikembalikan kepada masyarakat.
“Oleh karenanya, selain penindakan kami juga masif sosialisasi,” pungkasnya.
(Red)
