Hukum dan Kriminal
Seorang Oknum TNI Bersama Selingkuhan Tega Lakukan Pembunuhan Terhadap Istrinya, Mayat Dibuang dan Dibakar di Bangkalan

Sidang dakwaan Kopda Andrianto yang membunuh istrinya bersama selingkuhannya yang mayatnya dibuang dan dibakar di Bangkalan
Surabaya – Berita Patroli – Sidang kasus pembunuhan Pipiet Dian Lestari yang mayatnya ditemukan terbakar di Bangkalan bergulir. Dua terdakwa menjadi pesakitan di pengadilan.
Kedua terdakwa yakni Listiani Agustina disidang di Pengadilan Negeri Surabaya dan oknum anggota TNI, Kopda Andrianto yang disidang Pengadilan Militer Surabaya. Keduanya merupakan pasangan selingkuh pelaku pembunuhan Pipiet. Pipiet adalah istri dari Andrianto.
Dalam surat dakwaan yang dibacakan untuk terdakwa Listiani, jaksa Hajita Cahyo Nugroho mengatakan pembunuhan itu dipicu karena persoalan finansial dan karena korban mulai mengendus perselingkuhan antara Andriyanto dan Listiani. Karena hal itu, kedua terdakwa kemudian awalnya merencanakan pembunuhan korban dengan racun.
“Bahwa Andrianto memiliki masalah finansial/keuangan keluarga sehingga Andrianto terkekang dengan perilaku korban Pipiet Dian Lestari (korban) yang merupakan istri, Andrianto,” terang jaksa saat membacakan surat dakwaannya di Ruang Sari PN Surabaya, Senin (2/10/2023).
“Serta korban Pipiet Dian Lestari mengetahui bahwa terdakwa (Listiani) memiliki hubungan gelap dengan Andrianto kemudian muncul niat untuk merampas nyawa korban,” imbuhnya.
Menurut jaksa, percobaan pembunuhan terhadap korban awalnya hendak dilakukan dengan meracuni makanan. Andrianto kemudian memesan racun melalui handphone milik Listiani untuk meracuni korban. Namun upaya itu gagal.
“Andrianto langsung menaburkan racun temix tersebut ke makanan korban, namun makanan tersebut tidak dimakan oleh korban Pipiet Dian Lestari. Bahwa kemudian Andrianto kembali membeli 1 buah racun mao wang yang mana racun tersebut disuntikkan Andrianto dalam satu sachet Antangin,” jelas jaksa.
“Akan tetapi saat korban Pipiet Dian Lestari meminum Antangin tersebut, karena rasa Antangin tersebut berbeda sehingga memuntahkan Antangin tersebut sehingga tidak jadi tertelan,” imbuhnya.
Merasa kesal aksi meracuni korban gagal, Andrianto lantas mengeksekusi Pipiet. Istri sahnya itu kemudian dicekik menggunakan kabel bor listrik dan memukul tengkuk korban. Aksi keji itu dilakukan Andrianto pada 13 April 2023.
Usai mengeksekusi istrinya, Andrianto menghubungi Listiani yang berada di kawasan kawasan Pogot Baru Surabaya. Di sana, Andrianto meminta tolong kepada Listiani agar membantu untuk mengangkut jenazah Pipiet ke dalam mobil karena hendak dibuang.
Dalam perjalanan, kedua terdakwa kemudian membeli bensin 5 liter di kios. Bensin ini rencananya digunakan membakar jenazah korban untuk menghilangkan jejak.
Sebelum membuang jenazah korban, kedua terdakwa diketahui sempat melakukan hubungan badan dalam mobil di kawasan Kenjeran. Hal ini dilakukan dengan dalih untuk menenangkan diri.
Usai bersetubuh keduanya kemudian melanjutkan perjalanan hingga sampai di area persawahan di Dusun Belabe, Desa Alang-alang, Bangkalan. Jenazah korban kemudian dibuang dan dibakar di sana.
Sebelumnya, misteri identitas mayat perempuan yang dibakar di tepi sawah Desa Alang-alang, Kecamatan Tragah, Bangkalan, Madura mulai terkuak. Polisi mengungkap identitas perempuan yang diduga sedang hamil itu.
Kapolres Bangkalan AKBP Wiwit Ari Wibisono mengatakan korban adalah warga Wonokromo, Surabaya. Korban juga merupakan seorang ibu yang memiliki dua orang anak.
“Korban berinisial PDL (Pipiet Dian Lestari) usia 35 tahun asal Surabaya. Saat ini korban sudah memiliki dua orang anak,” tuturnya kepada wartawan, Sabtu (29/4/2023).
(Red)
