JATIM
Jalan Ambles di Malang Berakibat dalam Distribusi Sembako

jalan ambles di Malang
MALANG, Berita Patroli – Kondisi jalan yang ambles dan mengalami longsor di Desa Sumbertangkil, Kecamatan Tirtoyudo, Kabupaten Malang, mengakibatkan hambatan dalam distribusi bahan pangan (sembako) dan barang kebutuhan masyarakat.
Jalan yang ambles memiliki panjang sekitar 25 meter dan lebar 6 meter. Fondasi jalan yang tergerus oleh longsoran memiliki kedalaman lebih dari 50 meter.
Jalan ini merupakan akses utama yang satu-satunya menghubungkan Sumbertangkil dengan Desa Pujiharjo, Desa Purwodadi, dan Kawasan Lenggoksono. Selain itu, jalan ini juga merupakan jalur menuju beberapa pantai eksotis yang terkenal di daerah tersebut.
Beberapa pantai yang terdampak oleh jalan ambles ini antara lain Pantai Banyu Anjlok, Pantai Lenggoksono, Pantai Wedi Awu, dan Pantai Sipelot. Pantai-pantai eksotis di sisi selatan Kabupaten Malang ini juga menjadi tujuan wisatawan mancanegara, terutama bagi para peselancar karena ombaknya yang tinggi.
“Ada beberapa pantai yang sering dikunjungi wisatawan mancanegara di Pujiharjo dan Lenggoksono. Karena jalan ambles, secara otomatis wisata pantai terganggu,” ungkap Kepala Desa Pujiharjo, Hendik Arso.
Hendik mengungkapkan harapannya agar pemerintah segera melakukan perbaikan terhadap jalan yang ambles tersebut. Jika tidak segera diperbaiki, masyarakat di Pujiharjo dan Lenggoksono akan kesulitan dalam mengangkut hasil panen, seperti pisang dan kelapa, atau bahkan melakukan pembelanjaan dari Dampit ke Pujiharjo.
Davin Dian Prasetyo, seorang warga Desa Pujiharjo, Kecamatan Tirtoyudo, Kabupaten Malang, menjelaskan bahwa banjir yang terjadi sejak Kamis (7/7/2023) mengakibatkan desa Pujiharjo terendam banjir.
Davin, yang setiap hari harus membeli sembako untuk dijual kembali di Pujiharjo, menyebutkan bahwa pada Jumat (7/7/2023) pagi, jalan yang ambles masih dapat dilalui. Namun, pada siang hari, jalan tersebut sudah miring dan retak. Untuk mengatasi situasi tersebut, Davin harus menggunakan sepeda motor untuk membawa barang bawaan seperti kebutuhan pokok.
Davin terpaksa melakukan pengoperan barang beberapa kali. Barang sembako yang baru saja dibelinya harus dipindahkan dari sepeda motor ke mobil pikap yang menunggu di seberang jalan yang ambles.
“Kami terpaksa melakukan beberapa kali pengoperan barang. Kami membawa barang sembako menggunakan sepeda motor untuk melewati jalan yang ambles. Setelah itu, kami memindahkan barang ke mobil pikap,” jelas Davin.
Davin menambahkan bahwa jalan yang ambles ini merupakan satu-satunya akses menuju pasar Tirtoyudo dan pasar Dampit.
“Jalan ini adalah satu-satunya jalur yang dapat dilalui, namun sekarang sudah terputus dan tidak dapat dilalui oleh mobil lagi. Oleh karena itu, kami melakukan pengoperan barang bawaan. Kami khawatir jika melewati jalan tersebut, akan terjadi ambles dan longsor lagi,” kata dia,
“Jalan ini merupakan akses utama kami menuju kota. Kami berharap agar segera diperbaiki sehingga perekonomian warga desa kami dapat berjalan lancar seperti sebelumnya,” pungkas Davin
(Red)
