JATIM
Mayat Perempuan dengan Leher Dijerat di Ngawi

Mayat Wanita Berjaket Biru di Ngawi
NGAWI, Berita Patroli – Sudah 11 hari pasca penemuan mayat perempuan di Ngawi. Mayat yang tinggal kerangka di petak 53 A1 Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Sidolaju Badan Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Kedunggalar, masuk Desa Bangunrejo Kidul, Kedunggalar, Ngawi, Jawa Timur.
Temuan mayat yang lehernya terjerat baju flanel itu hingga kini belum diketahui identitasnya. Sebanyak 7 laporan kehilangan yang masuk ke polisi berasal dari warga Ngawi, Madiun, dan Ponorogo sudah dipastikan bukan pihak keluarga mayat perempuan tersebut.
“Jika belum ada pembanding, belum bisa diketahui pasti siapa jenazah perempuan ini,” kata Kasat Reskrim Polres Ngawi AKP Agung Joko Haryono, Minggu (2/7/2023).
Agung mengungkapkan dari 7 laporan kehilangan keluarga yang masuk, ciri-ciri yang dimaksud tidak mengarah ke korban. Sehingga, pihaknya masih belum bisa mengambil sampel DNA yang bisa digunakan sebagai pembanding.
Sebelumnya diberitakan, Kapolres Ngawi AKBP Dwiasi Wiyatputera mengungkap hasil autopsi tim Inafis dan tim medis. Diduga ada sumbatan pada jalan nafas pada mayat perempuan yang ditemukan di kebun jagung petak 53 A1 RPH Sidolaju BKPH Kedunggalar masuk Desa Bangunrejo Kidul, Kedunggalar, Ngawi, Jawa Timur, Selasa (20/6/2023).
“Setelah dilakukan pemeriksaan oleh Inafis Polres Ngawi dan pihak medis serta autopsi maka penyebab kematian adanya sumbatan jalan nafas, dibuktikan dengan adanya sianosis pada kuku-kuku tangan membiru,” kata Dwiasi sesuai pers rilis Humas Polres Ngawi, Selasa (20/6/2023).
Penyebab kematian dengan sumbatan jalan nafas tersebut menguatkan dugaan pembunuhan. Pun saat ditemukan terdapat kain yang melilit leher mayat perempuan tersebut
Diketahui, sesosok mayat perempuan ditemukan sudah membusuk di petak 53A1 lahan Perhutani masuk Desa Bangunrejo Kidul Kecamatan Kedunggalar Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, Selasa (20/6/2023) pukul 09.00 WIB.
Tepatnya di kawasan lahan Perhutani yang digarap oleh warga dengan ditanami jagung. Wanita itu diduga dibunuh karena ada kain yang menjerat lehernya saat ditemukan warga.
Saat ditemukan, kondisi celana korban sudah melorot, pun pria yang menemukan mayat itu pertama kali adalah Sukamto (59) penggarap lahan milik perhutani warga Desa Planglor Kecamatan Kedunggalar Ngawi.
Dia melihat ada jaket dan tengkorak manusia di kebun jagung yang dia garap. Sukamto yang terkejut dengan temuan itu langsung melaporkan kejadian tersebut pada Kepala Dusun dan berlanjut sampai ke Polsek Kedunggalar.
“Saya pas menyemprot kan, ada jaket hitam dan tengkorak manusia, saya langsung lapor kepala dusun,” kata Sukamto, si penemu mayat.
Polsek Kedunggalar dan Satreskrim Polres Ngawi yang datang ke lokasi segera mengamankan tempat kejadian perkara. Pun langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Didapati jika korban masih mengenakan jaket bermerk Eiger berwarna biru dongker, kaos, gelang di kedua tangan, serta celana yang sudah melorot sampai lutut. Wanita itu diduga dibunuh karena ada baju flanel yang menjerat lehernya saat ditemukan.
(Red)

You must be logged in to post a comment Login