JATIM
Dua Warga Blitar Diduga Menjadi Suspek Penyakit Rabies

Dua Warga Blitar Diduga Menjadi Suspek Penyakit Rabies
BLITAR, Berita Patroli – Dua orang warga Kabupaten Blitar diduga menjadi suspek penyakit rabies usai digigit anjing kucing. Keduanya kini dalam perawatan intensif di rumah sakit.
Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar menyatakan dua suspek rabies itu berasal dari Kecamatan Srengat dan Wonotirto. Keduanya kini juga telah menerima penyuntikan vaksin rabies oleh tim medis.
“Tergigit kucing, sudah dilakukan perawatan dan mendapatkan Vaksin Anti Rabies di RS Srengat,” kata Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Blitar Anggit Ditya Putranto, Senin (19/6/2023).
Dua pasien suspek rabies tersebut terdiri dari satu orang dewasa serta satu anak-anak. Pasien suspek rabies dewasa berasal dari Kecamatan Wonotirto Kabupaten Blitar. Sementara satu pasien suspek rabies anak-anak berasal dari Kecamatan Srengat Kabupaten Blitar.
Untuk pasien yang berasal dari Kecamatan Wonotirto terjangkit rabies pada Febuari 2023 lalu. Warga tersebut terjangkit rabies usai digigit oleh anjing liar.
Sementara untuk pasien anak-anak asal Kecamatan Srengat Kabupaten Blitar terjangkit suspek rabies usai digigit oleh kucing peliharaannya. Kini keduanya masih menjalani perawatan oleh tim medis RSUD Srengat dan RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar.
“Untuk kondisi terkini kita masih koordinasi dengan Rabies Centre RSUD Srengat, Wonotirto tergigit pada bulan Februari yang lalu,sudah mendapatkan vaksin anti rabies di RSUD Mardi Waluyo,” ujarnya.
Peningkatan jumlah kasus suspek rabies ini pun menjadi perhatian dari Pemerintah Kabupaten Blitar. Meski begitu, Dinkes Kabupaten Blitar menjamin stok vaksin rabies yang dimiliki aman dan mencukupi.
Saat ini stok vaksin di Kabupaten Blitar yang berada RSUD Ngudi Waluyo Wlingi mencapai 10 dan RSUD Srengat ada sembilan dosis.
“Saat ini stok yang ada di RSUD Ngudi Waluyo Wlingi ada 10 dan RSUD Srengat 9, ” imbuhnya.
Pemerintah Kabupaten Blitar sendiri mengimbau kepada masyarakat untuk mewaspadai kasus rabies yang saat ini tengah marak terjadi di berbagai daerah di Indonesia. Masyarakat yang memiliki hewan peliharaan seperti anjing dan kucing pun diminta untuk lebih ketat mengawasi.
Hal itu dilakukan demi mencegah terjadinya gigitan kucing maupun anjing yang bisa menyebabkan terjadinya kasus rabies.
“Kami menghimbau kepada masyarakat untuk lebih waspada dengan kasus rabies yang belakangan ini memang marak terjadi,” pungkasnya.
(Red)
