JATIM
Lamongan Lakukan Normalisasi Saluran Pompa Banjir

Pemerintah Kabupaten Lamongan
LAMONGAN, Berita Patroli – Pemkab Lamongan bersama Pelaksana Induk Hippa atau Induk perkumpulan petani pemakai air (IP3A) Bengawan Jero melakukan normalisasi saluran pompa banjir Melik, Kalitengah.
Diketahui, normalisasi yang dimulai sejak Maret hingga Agustus mendatang tersebut dilakukan untuk memperlancar pembuangan banjir di kawasan Bengawan Jero.
Normalisasi itu meliputi pengerukan sedimen sepanjang 1 km, hingga pembangunan permanen berupa pemasangan pecast beton 120 m. Melalui normalisasi dan pembangunan ini, diharapkan bisa memperkuat bidang saluran sungai agar tidak mudah longsor dan aliran sungainya efektif.
“Kita lakukan secara bertahap, ini kita perkuat secara permanen sepanjang 1 Km. Yakni dengan beton precast, untuk tahun ini baru sekitar 120 m yang bisa dilaksanakan. Apabila saluran sudah bisa lancar akan kita evaluasi untuk untuk menambah pompa banjir 3×500 liter per detik yang sebelumnya sudah ada,” ungkap Kepala Dinas PU SDA Lamongan, Gunadi, Rabu (14/6/2023).
Gunadi juga menjelaskan bahwa persoalan banjir tidak dapat ditanggulangi hanya melalui satu cara, melainkan harus ditanggulangi dengan berbagai metode serta dilakukan secara bersama dan terintegrasi. Mulai dari pengerukan waduk, normalisasi dan naturalisasi sungai, hingga pengerukan sedimen di sluis.
Ditegaskan Gunadi, hingga saat ini terdapat 4 sluis yang telah rampung dikerjakan, sementara 2 lainnya masih dalam tahap pengerjaan.
“Pengerukan sluis-sluis di sepanjang Bengawan Solo sebagai persiapan suplai air baku pertanian di Wilayah Bengawan Jero. Saat ini progres di 4 sluis yakni sluis Banjarejo, sluis Baron Palangan, sluis Palangan dan sluis Banyuurip. Sementara, sluis Ngajaran dan Sluis Morowindu tahap berikutnya,” tandasnya.
Selain untuk mengatasi banjir di Lamongan, tambah Gunadi, pihaknya juga terus melakukan pemeliharan secara berkala, sehingga nantinya bisa mengoptimalisasi kebutuhan air saat musim kemarau.
Tercatat, Rawa Bengawan Jero dapat mengairi luas baku sawah sebesar 8.230 hektar. Dengan demikian, melalui program pengerukan ini ke depan sawah-sawah di kawasan setempat dapat terairi dengan baik saat musim tanam padi tiba.
“Pengerukan sluis-sluis yang ada di Bengawan Solo sebagai suplai air baku, yang kemudian ke Bengawan Jero ini dapat mengairi seluas 8.230 hektar yang membentang di 3 kecamatan yakni Kecamatan Turi, Kalitengah dan Karangbinangun. Rencananya nanti juga di suplai dari sluis Besur yg ada di hulu Bendung Gerak Babat,” paparnya.
Lebih lanjut, Gunadi berharap, langkah prefentif tersebut dapat menjaga dan meningkatkan hasil pertanian Lamongan dalam menghadapi musim kemarau. “Semoga dengan upaya-upaya ini bisa meringankan persoalan-persoalan yang kerap menjadi momok bagi masyarakat di Lamongan, khususnya di kawasan Bengawan Jero,” harapnya.
(Red)
